Tersisa Beberapa Jam Menuju 2025

Malam itu, langit Wosi tampak penuh bintang. Angin pantai bertiup lembut, membawa aroma asin laut yang khas. Ombak bergulung perlahan, menyapa pasir putih yang dingin di bawah kaki kami.

Tersisa beberapa jam saja sebelum 2024 berakhir. Di bawah temaram lampu-lampu kecil yang kami pasang di tepi pantai, suasana terasa hangat. Anak-anak berlari riang, bermain kembang api di tepi air, sementara orang dewasa sibuk menyiapkan panggangan dan minuman untuk merayakan malam pergantian tahun.

“Rasanya baru kemarin kita merayakan awal 2024,” ucap Lila, sambil menatap api unggun yang menyala di tengah lingkaran kecil kami. “Waktu berjalan begitu cepat.”

Aku mengangguk pelan. Tahun ini, banyak cerita telah terukir—beberapa manis, beberapa penuh perjuangan. Tapi malam ini, semuanya terasa ringan, seperti ombak yang dengan lembut membawa pergi beban yang menumpuk sepanjang tahun.

Saat jarum jam semakin mendekati tengah malam, suara gelak tawa dan nyanyian mulai menggema di sepanjang pantai. Langit pun dihiasi cahaya kembang api pertama. Aku berdiri, menggenggam secangkir teh hangat, memandangi lautan luas yang tampak berkilauan di bawah sinar bulan.

“Semoga 2025 membawa harapan baru,” bisikku dalam hati.

Ketika hitungan mundur dimulai, kami semua bersiap. “Sepuluh, sembilan, delapan…” Suara kami bercampur dengan gemuruh ombak, menjadi melodi yang sempurna untuk menyambut tahun baru.

Dan akhirnya, “Selamat tinggal, 2024. Selamat datang, 2025!” teriakan bergema, diiringi ledakan kembang api yang menerangi langit Wosi.

Di pantai yang mempesona ini, kami merayakan bukan hanya tahun yang baru, tetapi juga harapan, cinta, dan kehangatan kebersamaan yang akan terus kami bawa ke depan.

Editor : Amatus.Rahakbauw. K

 

 

 

See also  Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 130 Perwira Tinggi TNI

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *