Lasbumi NU Bersama Lesbumi MWC Pasongsongan Akan Gelar Festival Sapparan Budaya

Berita, Daerah325 Views

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep bersama Lesbumi MWC Pasongsongan dan masyarakat akan menggelar Festival Sapparan Budaya.

Festival Sapparan Budaya tersebut direncanakan untuk dilaksanakan ditiga tempat dimulai pada hari Jum’at s/d Sabtu, 09 s/d 10 Agustus 2024 (5 s/d 6 Shafar 1446).

Tempat-tempat yang akan dilaksanakan kegitan tersebut diantaranya Gedung KH Wahab Hasbullah (Kantor MWC NU Pasongsongan), Asta Agung Ali Akbar Pasongsongan dan Lapangan Tatèngghun Padangdangan untuk gelaran Malam Puncak Festival Sapparan Budaya.

Divisi Kajian dan Kegiatan Lesbumi NU Sumenep, Lathif Atmaja mengatakan, yang melatarbelakangi digelarnya kegiatan Festival Sapparan Budaya, sebab bulan Sappar (Shafar) memiliki makna puitis dan mendalam, terutama bagi warga Nahdliyyin.

“Sappar adalah simbol perjalanan panjang hidup, terlebih di Madura. Madura memiliki kacamata tersendiri dalam menatap dan memposisikan bulan kedua hijriyah ini. Sebagaimana seni adalah jalan panjang proses pencarian jati diri dalam frame kreativitas, bulan Sappar istimewa sebagai tanda dan upaya bersama menyatakan eksistensi hidup di tengah kepungan banyak tantangan jaman belakangan ini,” ujarnya.

Menurutnya, festival sapparan budaya ketiga yang bakal digelar ini tidak jauh dari dua kali sebelumnya. Tajuk kegiatan ini secara umum yakni “Esksotisme Seni, Kearifan Lokal dan Pesta Rakyat”.

“Dan tahun ini bersama Lesbumi MWC Pasongsongan menfokuskan tema umum tersebut menjadi “Spiritualitas Abantal Omba’ Asapo’ Angin” sebagai upaya memeriksa kembali kesadaran bersama bahwa akar sejarah kita (warga Sumenep) adalah pelaut handal dengan sepenuh tekad hidup berdampingan dan menjalankan peradaban hingga hari ini,” paparnya.

Pria berambut gondrong ini menjelaskan bahwa sudut pandang spiritualitas menjadi kunci dalam melihat arah kegiatan ini. Sebab, spiritualitas adalah ruang pengolahan jiwa dan dunia tak terhingga bagi sebuah perjalanan (manusia).

See also  Jadi Sekolah Pertama Bagi Anak, DWP Pontianak Dalami Literasi Al Quran

“Kegiatan ini tidak diniatkan untuk berkesan sebagai event profesional layaknya event-event di kota besar. Justru kemurnian dan kesederhanaanlah yang kami inginkan dalam kegiatan ini,” ungkap Lathif.

“Lesbumi hanya menginisiasi Sapparan Budaya ini, tetapi ia didekasikan sepenuhnya untuk masyarakat NU Sumenep, Madura,” tambahnya.

Lathif berharap besar kegiatan tersebut tesebut mampu membuka ruang perbincangan yang lebih fresh dan fleksibel tentang arti kebersamaan, kerukunan dan menjaga keberlangsungan hidup dengan cara-cara luhur warisan nenek-moyang dan mengerahkan segenap jiwa dalam mengembangkan ide-ide lama ke dalam pembaruan-pembaruan yang lebih baik.

Berikut Rentetan Kegiatan Festival Sapparan Budaya

– Rokat Bumi Pasongsongan

– Orasi Budaya

– Diskusi “Spritualitas Abantal

Omba’ Asapo’ Angin”

– Pameran Kaligrafi

– Eksibisi Seni Kampung Pesisir (Sintong, Ba’ Garbis, Mamaca dan Topeng, Pencak Silat, Teater dan Puisi)

– Diskusi buku karya Alm. Abdul Hadi WM “Anak Laut Anak Angin”. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *