Seni Tradisional Ujung Di Jawa Timur Dan Tradisi Budaya Peresean Di Lombok Nusa Tenggara Barat

Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Seni Tradisional Ujung di Jawa Timur adalah merupakan seni tari dengan gerakan saling memukul anggota badan dan gerakan menangkis secara bergantian dengan menggunakan sebuah rotan yang dilakukan oleh dua orang penari bertelanjang dada dan di iringi musik gamelan.

 

Seni budaya tradisional ini telah dilaksanakan oleh beberapa daerah di wilayah provinsi Jawa Timur Seperti Lumajang, Banyuwangi,Situbondo, Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan.
Giat seni tradisional ujung ini biasa digelar pada acara ruwah desa atau hajatan.

Berdasarkan narasi yang disampaikan oleh Martda Vaditia bahwa salah satu desa yang sudah menggelar seni budaya tradisional Sejak Puluhan tahun silam adalah desa Salen yang memiliki 4 dusun kecamatan Bangsal kabupaten Pasuruan yang secara turun temurun menggelar seni tradisional Ujung yang merupakan budaya leluhur yang diyakini sebagai warisan Zaman Mojopahit.

Berkait dengan perihal tersebut diatas,
Pada hari senen tanggal (13-01 – 2025) jam 10.00 wib , Tim media harian merdeka post menemui warga setempat yang beralamat di dusun Karang Kuripan Baru desa Kediri kecamatan Kediri kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat Bapak H.Mahmuddin dan Bapak Hairun untuk konfirmasi tentang Seni budaya Tradisional Peresean yang ada di Lombok Barat, secara bergantian beliau menjelaskan bahwa tradisi Peresean termasuk dalam seni tari daerah Lombok yang merupakan budaya leluhur suku Sasak Ende,
Tuturnya!!.

Dan berdasarkan narasi yang disampaikan oleh Husna Putri Maharani bahwa tradisi Peresean sudah ada dan dimainkan oleh masyarakat suku Sasak sejak abad ke 13 , pada zaman kerajaan di Lombok.
Tradisi ini sangat berkaitan dengan Ritual untuk meminta hujan pada musim kemarau.
Tradisi Peresean adalah tradisi unik yang hanya bisa dilihat di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Tuturnya!!.

See also  Wawancara Eksklusif Dengan Kepala Desa Randupitu Mochammad Fuad

Yang kedua lanjutnya
Tradisi Peresean ini menjadi media untuk menunjukkan ketangguhan, seorang laki-laki menggunakan kayu rotan dan pelindung diri dari kulit sapi.
Dua orang penari yang memainkan seni tradisional Peresean disebut Pepadu ( bahasa Sasak) yang artinya petarung dengan dua orang wasit yang disebut Pakembar (bahasa Sasak) Pakembar Tengah yang diarea gelanggang dan Pakembar Wedi diluar gelanggang , dan di iringi dengan gamelan seni budaya lokal Sasak.
Perhelatan tradisi Peresean biasa digelar pada bulan purnama ke 7 (penanggalan Suku Sasak) dan dilombakan baik tingkat desa, kecamatan, kabupaten maupun Provinsi. Jelasnya!!!.

Makna dari tradisi Peresean yang ada di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat ini adalah untuk menunjukkan Keberanian, Ketangkasan dan Kegagahan laki-laki , tradisi ini lekat dengan proses melatih, ketangguhan,seni beladiri, semangat sportivitas, penghargaan kepada diri, menjalin silaturahmi dan persahabatan. Tambahnya!!(Budhi H).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *