Sejuta Harapan Dan Impian Seorang Jurnalis.

Penulis : Amatus Rahakbauw

Arikel, Daerah486 Views

Harianmerdekapost.com.,– Dewasa itupun tidak semenyenangkan apa yang kita kira dahulu sewaktu ku kecil. kini aku tumbuh beranjak dewasa memikul sejuta harapan dan impianku. Kini aku tumbuh dewasa sudah menjadi hukum dari sang pencipta menjadi dewasa hanya perihal waktu yang setiap hari dan detiknya menyimpan perubahan yang terkadang tidak disadari oleh manusia, menjadi dewasa adalah sudah menjadi takdir dari Tuhan sang pencipta. Perihal dewasa perihal tumbuh perihal proses aku hanya perlu siap untuk menerima badai badai kecil dan besar untuk di jadikan menjadi sebuah proses pendewasaan menyikapi bagaiamana aku harus kuat melewati ujian yang telah di berikan.

Sebuah proses pendewasaan aku selalu ingat dengan lagu ciptaan idgitaf dengan judul aku takut tambah dewasa. Bagiku aku takut bertambah dewasa tapi itu semua sudah menjadi hukum dari sang pencipta tumbuh besar dan tumbuh dewasa sudah menjadi takdir.

Sebuah proses pendewasaan, semua manusia ingin menjadi manusia manusia yang di semua manusia ingin bisa mewujudkan mimpinya sendiri, mimpinya sendiri dia ingin bisa mewujudkan harapan harapan dan cita cita orangtuanya, dan orang orang yang dia sayangi.

Tetapi terkadang ada keinginan yang menurutku lelucon aku ingin mewujudkannya dengan instan secara langsung tanpa harus aku beradaptasi terlebih dahulu dunia yang menurutku kejam dengan badai badai yang menurutku berat untuk lewati tetapi tuhan tau kita mampu melewati itu semuanya itu.Namun s3muanya itu bagian dari sebuah proses pendewasaan ada banyak manusia ada banyak orang hebat tumbuh dengan rasa sakit, rasa kecewa, rasa penuh harapan, rasa penuh ingin membuktikan kepada orang orang yang telah mengucilkan kepada orang yang memandangnya sebalah mata, kalian kuat kalian hebat kalian keren. Tidak semua manusia bisa seperti kalian, manusia adalah investasi terbaik dunia, maka dari itu perlu belajar menghadapi badai dengan proses yang telah Tuhan berikan.

See also  Cerita 17 Delegasi Internasional Saat Kunjungi Banyuwangi

Percayalah menjadi dewasa tidak semenyangkan ketika waktu kecil di pikirkan. Menu itu pasti dan menjadi dewasa itu pilihan. Bertambah usia namun tidak bertambah baik akan merugikan diri sendiri. Menjadi dewasa adalah sebuah proses dan pilihan bagaiamana menyikapinya dengan baik. Terkadang tuhan mengenalkan sebuah proses pendewasaan dengan musibah musibah dengan patah hati. Menjadi dewasa adalah pilihan dengan apa yang menyangkut dirinya sendiri dengan beberapa persoalan pribadi sebuah proses beranjak dewasa hanya perlu untuk menjadi dirimu sendiri tidak perlu terlalu memaksa dirimu untuk bisa mewujudkan harapan orang lain untuk menyelamatkanmu.

Menjadi dewasa tidak semenyangkan memikirkan waktu kecil namun menjadi dewasa adalah menjadi sebuah pilihan dan sebuah proses kehidupan. Yang patah akan tumbuh, yang takut akan melawan, yang sakit akan tampil. Seseorang kaka saya sang motivator saya pernah mengatakan bahwa “MELAWAN ADALAH KUNCI”. Tapi ada yang harus kamu pikirkan terlebih dahulu sebelum kamu melawan badai melawan segala rasa sakit rasa asing penuh harapan ketika kamu menang maka kamu akan tetap hidup tetapi ketika kamu kalah kamu akan mati.

“Tuhan sudah menakdirkan dimana kita untuk berproses dimana kita untuk hidup tuhan sudah menakdirkan bagaiamna badai badai yang akan kita lewati nanti tuhan sudah tau kita semua bisa melewatinya walaupun sulit maksimalkan apa yang sekarang punya maksimalkan apa kualitas diri yang di milikki kembangkan dengan baik.”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *