Palangka Raya, harianmerdekapost.com – Seperti yang diketahui, pada setiap tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Indonesia. Asal-usul Hari Kesehatan Nasional tidak lepas dari sebuah peristiwa penting di dunia kesehatan Tanah Air, momentum tersebut dirayakan untuk memperingati keberhasilan pemerintah Republik Indonesia (RI), dalam memberantas wabah Malaria pada tahun 1950-an kala itu. Dalam rangka memperingati HKN, 12 November 2023 kali ini, Kementrian Kesehatan RI mengangkat tema ‘Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju’.
Dalam hal itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), menggelar Upacara HKN ke-59 tersebut dengan dipimpin Staf Ahli (Sahli) Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (KSDM) ‘Suhaemi’ selaku perwakilan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran. Dalam sambutanya saat membuka upacara tersebut, Suhaimi membacakan sambutan tertulis yang dikeluarkan Menteri Kesehatan ‘Budi Gunadi Sadikin, ia mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami periode bonus demografi yang terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara.
“Bangsa Indonesia harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini sebagai momentum Indonesia lolos dari middle-income trap, menjadi negara yang dapat berpendapatan tinggi, serta mencapai visi Indonesia Emas 2045. Kita selaku warga negara Bangsa harus dapat menjadi Manusia Indonesia yang sehat dan cerdas, karena itu adalah kunci untuk mencapai masa keemasan”,ungkap Suhaimi saat membuka Upacara di Halaman RSUD dr. Doris Syilvanus, Senin (12/11/2023) Pagi.
Lanjut Suhaimi, setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan yang layak.
“Amanat UUD 1945 yang kita pegang. Berdasar mandat itulah, enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan di Indonesia harus kita bangun bersama-sama dengan serius dan terus menerus”,lanjutnya.
Suhaimi juga menjelaskan, pasca disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Pemerintah saat ini sedang menyusun Rencana Induk Bidang kesehatan (RIBK), yang berfungsi sebagai haluan bersama dalam upaya pembangunan kesehatan di seluruh Indonesia. RIBK inilah yang harus jadi Acuan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam merencanakan, menganggarkan dan mengimplementasikan program kesehatan.
“Ada Enam pilar transformasi kesehatan yang bisa ditegakkan untuk perubahan yang lebih baik. ke-6 Pilar tersebut yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM Kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan,”Tambahnya.
Di sisi lain, Plt. Direktur RSUD dr. Doris Syilvanus ‘Ady Fraditha, S.Kep.,Ns’, juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut baru pertama kalinya dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Doris Syilvanus, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Baru pertama kali ini Upacar peringatan HKN dilaksanakan di RSUD Doris mas, semoga petuah dari Pak Mentri Kesehatan yang disampaikan Pak Suhaimi saat membuka Upacara tadi dapat menjadi motifasi kami untuk menjadi lebih baik lagi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,”Tutupnya.(Luk)