Haraianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Dalam beberapa tahun terakhir minat petani untuk menanam tembakau di Sumenep semakin menurun.
Turunya minat petani tembakau di Sumenep bukan tanpa alasan, selain karena cuaca yang kian tidak menentu, turunnya harga tembakau dalam beberapa tahun terakhir menjadi alasan dasar kurangnya minat petani untuk menanam tembakau.
Menyikapi persoalan tersebut, anggota Komisi II DPRD Sumenep periode 2019-2024 sekaligus dewan terpilih periode salanjutnya, 2024-2029, H. Juhari mengimbau semua pihak agar duduk bersama untuk menyepakati kisaran harga tembakau menjelang musim panen tahun ini.
Menurutnya, penentuan harga tembakau perlu dilakukan sejak awal agar para petani tembakau tidak lagi khawatir akan harga yang akan diberikan pihak pabrikan terhadap hasil panen mereka.
“Biasanya yang menjadi problem adalah berapa harga yang akan ditetapkan oleh pabrikan. Makanya sebelum panen semua pihak harus duduk bareng agar pabrikan bisa membeli dengan harga yang bagus,” kata Juhari saat dikonfirmasi melakui sambungan telfonnya, Rabu (17/07/2024).
Lebih lanjut Jauhari mengatakan, untuk mendapatkan harga yang bagus, pihak petani juga harus memberikan tembakau berkualitas baik.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan Dinas terkait untuk betul-betul mengoptimalkan kinerja penyuluh pertanian untuk mendampingi para petani dari sejak awal menanam sampai selesai panen untuk memastikan hasil panen yang maksimal.
“Kalau kualitasnya bagus harganya akan bagus. Saya juga berencana memanggil dinas terkait untuk membahas masalah ini, tujuannya cuma satu, agar semua patani tembakau senang, tidak dibayang-bayangi rasa cemas soal harga,” pungkasnya. (*/Nri)
