Napak Tilas Iman di Pulau Mansinam

Suasana Pantai Mansinam begitu ramai, dipenuhi ribuan pengunjung dari berbagai daerah, bahkan dari mancanegara. Mereka datang untuk menghadiri perayaan HUT ke-170 Pekabaran Injil di Tanah Papua.

Momen sakral ini menjadi ajang kebersamaan umat dari berbagai denominasi di Kota Manokwari dalam kegembiraan rohani.

Diperkirakan sekitar 20 ribu pengunjung menghadiri perayaan ini, menjadikan Pulau Mansinam sebagai pusat peringatan sejarah masuknya Injil di Tanah Papua.

Perjalanan Menuju Kota Injil

Kami perjalanan dimulai dari Biak, Papua, menggunakan KM Perintis Sabuk Nusantara 98 menuju Kota Injil, Manokwari, Papua Barat. Perjalanan laut selama satu hari penuh ini hujan deras dan ombak besar. Namun, berkat penyertaan Tuhan, kami tiba dengan selamat di Manokwari.

Setibanya di kota ini, kami berempat langsung menuju penginapan di Wosi. Setelah bermalam, tepat pukul 05.00 WIT, kami bersiap menuju Dermaga Pelabuhan Besar Manokwari menggunakan mobil Toyota Innova hitam. Kami tiba di dermaga sekitar pukul 05.30 WIT dan menunggu hingga pukul 09.00 WIT sebelum akhirnya melintasi ke Pulau Mansinam.

Perjalanan laut pulau menuju bersejarah ini dipenuhi dengan keramaian penumpang. Kapal-kapal yang mengangkut jemaat dan tamu undangan dipadati oleh wajah-wajah penuh semangat. Meski berdesakan, hati kami tetap gembira. Akhirnya, sekitar pukul 10.00 WIT, kami menginjakkan kaki di Pulau Mansinam.

Ibadah dan Perayaan Penuh Makna

Setibanya di Pulau Mansinam, kami langsung mengikuti Ibadah Perayaan HUT ke-170 Pekabaran Injil. Suasana ibadah begitu khusyuk, dipenuhi pujian dan doa syukur atas perjalanan panjang Injil di tanah Papua.

Setelah ibadah berakhir pada pukul 13.00 WIT, acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan seremonial. Namun, sekitar pukul 15.35 WIB, cuaca mulai memburuk. Langit yang semula cerah berubah mendung, dan angin kencang mulai bertiup. Menyadari kondisi ini, para tamu undangan dari berbagai daerah memutuskan untuk segera kembali ke Manokwari.

See also  TNI Koramil Tempursari Buktikan Kesiapsiagaan Pasca Terjadinya Bencana 

Panitia telah menyediakan transportasi laut, sehingga para peserta dapat kembali dengan aman ke kota. Meski acara masih ingin berlanjut, keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Perjalanan ini menjadi pengalaman berharga—menghadirkan kebersamaan, kekhidmatan, dan kegembiraan dalam mengenang jejak awal pekabaran Injil di Tanah Papua. Kami pulang dengan hati penuh syukur, membawa kenangan indah dari Pulau Mansinam.

Editor: Amatus Rahakbauw K.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *