Harianmerdekapost-Pasuruan-Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) di Kabupaten Pasuruan.
Mas Rusdi, sapaan akrab Bupati mengaku tidak ingin mendengar ada keterlambatan, baik dalam penanganan medis maupun pelaporan kasus.
Instruksi tersebut disampaikan saat memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala Unit Organisasi Bersifat Fungsional (UOBF) Puskesmas se-Kabupaten Pasuruan, di Aula Dinas Kesehatan, Selasa (10-6-2025).
Menurut catatan yang ada, terdapat 724 kasus pada 2023, naik menjadi 824 kasus pada 2024. Bahkan selama Mei 2025, terdapat 169 kasus baru dengan satu kematian.
“Target kita jelas: pencegahan dan penanganan DBD harus dilakukan segera secara cepat dan tidak boleh menunggu. Semua petugas puskesmas harus sigap, baik dalam deteksi dini maupun perawatan,” tegasnya.
Ia menekankan, seluruh puskesmas wajib melakukan tindakan preventif, seperti penyuluhan ke masyarakat dan pelacakan aktif terhadap pasien yang menunjukkan gejala DBD.
Pentingnya kolaborasi lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah desa, hingga partisipasi aktif masyarakat harus digalakkan.. tuturnya
“Jangan hanya menunggu laporan. Jika ditemukan gejala, langsung bergerak. Kalau perlu langsung dirujuk ke rumah sakit, dan lakukan secepatnya,” tambahnya.
Politisi muda Partai Gerindra ini juga meminta agar pelayanan di rumah sakit tidak mempersulit pasien DBD serta bisa memastikan semua pasien mendapat perawatan medis yang tepat waktu.
“Dengan tindakan cepat dan penanganan medis yang sesuai, kita berharap bisa menekan angka kematian akibat DBD,” ujarnya.
Di sisi lain, ia mengajak semua pihak untuk memperkuat program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui edukasi masyarakat, pembersihan lingkungan, fogging, serta penerapan pola 3M atau 4M Plus.
“Gerakan bersih-bersih lingkungan harus digalakkan. Fogging dan pengurasan tempat penampungan air harus dilakukan secara berkala,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr. Ani Latifah, mengingatkan pentingnya pelaporan cepat dari puskesmas dan rumah sakit terkait temuan kasus DBD.
“Begitu ada kasus, segera laporkan. Kami akan langsung turun ke lapangan untuk penyelidikan epidemiologi dan melakukan tindakan, seperti fogging,” jelasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan membersihkan saluran air dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran DBD,” pungkas dia…..izz