Kisah Seorang Desi Penjual Koran

Penulis : Amatus Rahakbauw

Arikel, Daerah965 Views

Harianmerdekapost.com.,Terletak di ufuk timur, sinar matahari belum nampak bahkan udara di pagi hari pun terasa dingin mencekam Alam semestapun masih diselimuti dengan seluruh embun pagi.

Tampak seorang anak Wanita kecil mungil cerdas dan pandai sedang sedang mengayuh sepedanya di tengah jalan yang masih lengang Siapakah gerangan anak Wanita kecil mungil,Cerdas dan Pandai itu? la adalah seorang penjual Koran, yang bernama Desi.

Disaat menjelang pukul lima pagi, ia telah sampai di tempat agen koran dari berbagai penerbit. “Ia pun mengambil berapa koran Desi?” Bertanya abang Pon “Biasa saja “jawab Desi. Bang Pon mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa Desi untuk dibagikan ke para langganannya Setelah selesai, ia pun berangkat.

la mendatangi para pelanggan-pelanggan setianya dari satu rumah ke rumah lainnya Begitulah pekerjaan Desi setiap harinya Mengatar koran kepada para pelanggannya semua itu ia lakukan dengan gembira, ikhlas dan rasa penuh tanggung jawab.

Ketika Desi sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik yang berwarna hitam Desipun menjadi gemetaran melihat benda apakah itu? la pun ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi peledakan Bom

Dimana-mana Desi khawatir dengan benda yang ditemukan itu adalah bungkusan Bom Namun pada akhirnya, ia mencoba membuka bungkusan tersebut Tampak di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus.

“Wah, apa isinya ini?”tanyanya dalam hati Desi segera membuka bungkusan dengan hati-hati Alangkah terkejutnya ia karena di dalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya “Wah apa ini?”tanyanya dalam hati “Milik siapa ya?” Desi membolak-balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus la makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit di dalamnya “Lho, ini kan milik Pak Alif Kasihan sekali Pak Alif, rupanya ia telah kecurian “gumamnya dalam hati.

See also  "Peluru dan Kepemimpinan: Insiden Tr

Apa yang diperkirakan Desi itu memang benar Rumah Pak Alif telah kemasukan maling tadi malam Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah dikumpulkannya terjatuh.

Desi dengan segera memberitahukan Pak Alif la mencentakan apa yang terjadi dan ia temukan Betapa senangnya Pak Alif karena perhiasan milik istrinya telah kembali la sangat bersyukur, perhiasan itu jatuh ke tangan orang yang jujur.

Sebagai ucapan terima kasihnya, Pak Alif memberikan modal kepada Desi untuk membuka kios di rumahnya. Kini Desi tidak lagi harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan koran. la cukup menunggu pembeli datang untuk berbelanja Sedangkan untuk mengirim koran dan majalah kepada pelanggannya, Desi digantikan oleh saudaranya yang kebetulan belum mempunyai pekerjaan. Itulah akhir dari sebuah kejujuran yang akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kedepan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *