Fakfak,Harianmerdekapost.com – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Asy-Syafi’iyah, Drs. H. Mustaghfirin, M.Si., menyatakan dukungannya terhadap pengembalian mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) ke dalam kurikulum sekolah. Hal tersebut disampaikanNya saat dikonfirmasi jurnalis Harianmerdekapost.com pada Sabtu (3/5/2025) di Fakfak.
Menurut Mustaghfirin, nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi bagian dari kepribadian siswa di tingkat SLTP dan SLTA kini mulai luntur. Ia mencontohkan perilaku remaja yang sering kebut-kebutan menggunakan knalpot racing yang mengganggu ketenangan warga serta kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol, yang dapat berujung pada tindakan kekerasan hingga korban jiwa.
“Pendidikan Moral Pancasila penting untuk diterapkan kembali, karena moral adalah landasan dalam membentuk karakter bangsa. Apa gunanya ilmu jika tidak dilandasi oleh moral?” katanya.
Ia menambahkan bahwa PMP dapat menjadi sarana untuk menerjemahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling menghargai, hidup damai, dan menjaga perdamaian bersama.
Mustaghfirin juga menekankan bahwa peran guru sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada generasi muda. Ia mengakui bahwa tugas guru tidak ringan, namun sangat mulia karena turut membentuk moral bangsa.
“Jika landasan moral menjadi dalam kehidupan, maka akan tercipta kedamaian. Tidak akan ada tawuran, wujud, atau kekacauan di tengah masyarakat,” tutupnya.(ARK)
Editor: Amatus Rahakbauw K.
