Kenapa Kamu Tidak Serius Belajar?

Penulis : Amatus Rahakbauw

Berita1374 Views

Seorang anak bernama Andika kelas 8 SMP yang pintar akan tetapi sombong dengan kepintarannya.

Di sekolah banyak yang tidak menyukainya. Lain halnya dengan Luter. Dia anak yang pintar, rajin, dan ramah. Banyak orang yang menyukai Luter.

Mereka berdua termasuk siswa yang terpilih mengikuti lomba KSN mewakili sekolahnya. Setiap hari mereka disuruh mengikuti jam pelajaran tambahan setelah menyelesaikan jam sekolah. Akan tetapi, masyarakat tidak mau mengikuti Jam tambahan karena beranggapan dia sudah pintar.

Saatnya penyelesaian KSN tingkat kota. Mereka berdua mengikuti seleksi tersebut. Ada banyak peserta yang mengikuti seleksi. Mereka lolos untuk penyeleksian tingkat provinsi yang akan dilaksanakan dua pekan kemudian. Mereka disuruh belajar agar lolos seleksi di tingkat provinsi, mereka berangkat ke Kota Ambon sebelum berangkat mereka meminta doa kepada orang tua guru dan teman-temannya agar lolos seleksi di tingkat provinsi.

Setelah mereka kembali dari Kota Ambon mereka memenangkan hasil dari seleksi tersebut terkait mereka akan melanjutkan ke lomba ke Asean tingkat nasional atau tidak Dan saat yang ditunggu-tunggu telah tiba yaitu pengumuman hasil perlombaan hasil lomba itu ternyata mereka lolos dan lanjut ke tingkat nasional Luter sangat senang dan dia berterima kasih kepada guru dan teman yang mendukungnya.

Kelulusan hanya kebetulan saja Luter nanti kamu juga akan kalah aku yang akan memenangkan lomba tutur Andika dengan sombong.

Mereka berdua disuruh untuk mengikuti bimbingan setiap setelah pulang sekolah.

Setiap hari Andika tidak pernah mau belajar.Dia lebih memilih untuk bermain bersama teman-temannya. berbeda dengan Luter yang sangat giat dalam belajar setiap hari dia selalu, belajar bahkan jika diajak bermain oleh teman-temannya dia akan menolak secara baik-baik.

See also  Optimalisasi Pemulihan Pasca Bencana, Serma Suprapto : Pembersihan Hampir Puncak, Sinergisitas Kami Perkuat

“Nanti setelah mengikuti lomba. Aku akan ikut bermain bersama ujar Luter tak lupa dia selalu berdoa agar dipermudah dalam mengikuti lomba ini.

Tiba saatnya mereka harus berangkat ke Padang. Masih ada seminggu sebelum perlombaan.Selama seminggu itu ada Technical meeting. Setiap malam Luter selalu belajar hingga larut malam. Dia juga tak lupa untuk salat malam berbeda dengan Andika yang tidak mau belajar. Andika lebih memilih untuk bermain game.

Kenapa kamu tidak belajar?”tanya Luter

“Buat apa Belajar.Aku kan waktu SD juara satu. Aku sudah pintar tidak perlu belajar sepertimu,” jawab Andik.

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba yaitu waktu perlombaan KSN dimulai. Luter dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tidak seperti Andika yang hanya dapat menjawab beberapa soal yang diberikan dia tidak bisa menjawab karena dia tidak pernah belajar dan selalu menganggap bahwa dia sudah pintar.Setelah selesai lomba Mereka pun pulang ke kota asal Luter dengan sangat senang dan bangga membawa piala dia juara 2 lomba KSN di tingkat nasional tidak dengan Andika.

Dia balik dengan muka murungnya dan membawa tangan kosong atau kalah dalam perlombaan. Dia dimarahi oleh orang tuanya karena dia tidak mau belajar,hanya membuat malu saja. Sombong dan tidak dapat apa-apa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *