Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Rasa kecewa dan prihatin mencuat di tengah masyarakat Pulau Saobi. Pasalnya, para pekerja keramba milik PT Bandar Laut Dunia (Balad Grup) diduga belum menerima upah kerja mereka selama tiga bulan terakhir.
Kondisi ini diungkapkan oleh seorang pemuda setempat, Diyaul Hakki, yang akrab disapa Deki. Ia menyuarakan kegelisahan warga atas hak-hak pekerja yang terabaikan.
“Sudah tiga bulan para pekerja tidak digaji. Ini jelas sangat memberatkan kehidupan mereka,” ujarnya, Selasa (9/9).
Deki mengatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan persoalan ini kepada pihak kecamatan dan kepolisian. Namun, ia menilai tidak ada tindak lanjut konkret, seolah komunikasi dengan pihak perusahaan terputus di tengah jalan.
“Ini bukan masalah sepele. Jangan dibiarkan sampai berlarut. Harus ada keberanian dari pihak terkait untuk bertindak,” tegasnya.
Ia menuntut Balad Grup agar segera memenuhi kewajiban mereka. Menurutnya, gaji bukanlah sekadar angka, melainkan kebutuhan pokok yang menyangkut kelangsungan hidup para pekerja dan keluarganya.
“Ini hak dasar. Tidak ada alasan apa pun untuk menunda-nunda. Balad harus tunjukkan tanggung jawabnya,” tambah Deki.
Tak hanya itu, ia juga mengajak semua pihak yang terlibat—mulai dari pemerintah desa, aparat keamanan, hingga kepala daerah—untuk tidak tinggal diam dan turut mengawal penyelesaian persoalan ini.
“Semua pemangku kepentingan harus turun tangan. Jangan sampai persoalan ini menjadi preseden buruk bagi masa depan tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Sebagai catatan, PT Balad Grup merupakan perusahaan yang mengembangkan budidaya lobster berskala besar di perairan Kepulauan Kangean. Dengan janji investasi senilai Rp100 triliun dalam satu dekade, perusahaan ini sempat digadang-gadang akan menjadi harapan baru perekonomian lokal. Namun, tunggakan gaji ini seakan menjadi ironi di balik janji besar tersebut.