Malam itu begitu sunyi, hanya terdengar detak jam dinding yang menemani Linda di ruang doa kecilnya.
Ruang ini selalu menjadi tempatnya bertemu Tuhan, mencurahkan semua isi hati, kekhawatiran, dan kebahagiaan.
Namun, kali ini Linda datang dengan hati yang terasa hampa. Sudah berminggu-minggu ia berjuang di tengah pergumulan yang berat.
Hutang keluarga yang menumpuk, suaminya kehilangan pekerjaan, dan anak-anak mereka masih membutuhkan biaya sekolah.
Semua ini membuatnya merasa tidak sanggup lagi.
Dengan pelan, Linda duduk di atas lantai sambil memeluk Alkitabnya. Ia menarik napas panjang, lalu berkata lirih, “Tuhan, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan lagi.
Aku sudah berusaha sekuat tenaga. Semua usahaku terasa sia-sia. Mengapa rasanya begitu berat, Tuhan?”
Linda menutup matanya dan kembali mengingat pesan yang pernah ia terima di gereja beberapa minggu yang lalu, “Kasih karunia-Nya cukup bagimu.” Namun, kalimat itu terasa sulit dimengerti dalam keadaannya saat ini.
Saat sedang tenggelam dalam pikirannya, Linda teringat akan Yesus di kayu salib.
Ia terbayang bagaimana Tuhan Yesus merasakan penderitaan yang luar biasa, namun tetap berkata, “Sudah selesai.” Yesus menanggung beban dosa manusia dengan penuh kasih, menyelesaikan segala hal yang tidak mampu diselesaikan manusia.
Saat itu Linda menyadari bahwa Yesus telah selesai menanggung dosa dan penderitaan dunia.
Sebuah pemahaman baru terbit di hati Linda. Beban beratnya memang nyata, tetapi ada sesuatu yang lebih besar dari penderitaannya—kasih Tuhan yang telah menyelesaikan segala hal di kayu salib.
Air mata Linda mengalir. Dalam doanya, ia berkata dengan lirih, “Tuhan, aku berserah.
Aku tahu bahwa aku tidak bisa melakukan ini sendiri. Aku percayakan segalanya kepada-Mu.”
Beberapa minggu kemudian, Linda melihat tangan Tuhan bekerja dalam hidupnya.
Suaminya berhasil mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik, dan bantuan dana tak terduga datang untuk biaya sekolah anak-anak mereka. Tuhan menjawab doanya dengan cara yang indah.
Sejak hari itu, Linda mengerti bahwa ketika ia merasa tak sanggup lagi, itu adalah momen di mana Tuhan ingin ia menyerah sepenuhnya kepada-Nya.
Ia sadar bahwa tidak ada hal yang terlalu sulit bagi Tuhan, karena Tuhan telah menyelesaikan semuanya.
Linda kini hidup dalam keyakinan bahwa kasih Tuhan sempurna, dan apa pun yang ia hadapi di dunia ini, ia dapat berkata dengan penuh kepercayaan, “Sudah selesai. Tuhan sudah menyelesaikannya.”(ARK).
Editor : Amatus.Rahakbauw. K