Harianmerdekapost.com.,Fakfak Papua Barat – Kementerian Kesehatan RI menyatakan Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat, menjadi daerah pertama di Tanah Papua yang berhasil mengeliminasi penyakit malaria pada tahun ini.
“Wilayah Indonesia bagian timur agak berat (mengendalikan malaria), tapi ternyata tahun ini, satu kabupaten di Papua Barat bisa mencapai eliminasi. Kami harap tahun ini dan mendatang lebih banyak daerah lain yang mengikuti keadaan seperti Kabupaten Sorong Selatan,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.
Maxi mengatakan wilayah timur, khususnya di Papua, NTT, dan Maluku menyumbang 89 persen kasus malaria di Indonesia.
Sedangkan untuk daerah lain di Pulau Jawa dan Sumatra, rata-rata sudah tereliminasi dengan angka parasit index malaria di bawah 1 atau berkategori terkendali.
Kemenkes melaporkan sebanyak 372 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia telah berhasil mengendalikan wabah malaria atau setara dengan capaian eliminasi sebesar 72 persen.
“Kami bangga, saat ini sudah ada lima provinsi yang mencapai eliminasi malaria. Sesudah Eliminasi provinsi, kami kejar eliminasi regional dan nasional,” katanya.
Maxi menargetkan eliminasi malaria di Indonesia pada 2030 bisa dicapai secara bertahap. “Harapannya, sampai RPJMN 2024, kita sampai ke angka 90 persen eliminasi malaria,” katanya.
Tepat pada acara yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan diKonfirmasi Wartawan Harianmerdekapost.com melalui Via Whatsapp mengatakan.
Konferensi pers degan biro komunikasi dan humas kementerian kesehatan republik indonesia setelah menerima piagam/ sertifikat penghargaan dari dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit kemenkes RI
Kabupaten Sorong selatan merupakan kabupaten yang pertama di Tanah Papua yang mendapatkan penghargaan eliminasi malaria tahun 2023. Hal ini membanggakan kita semua dan menjadi motivasi dan penyemangat bagi kabupaten/ kota yang lain bahwa penyakit malaria bisa kita basmi, bisa dikendalikan sehingga tidak menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat.(Amatus Rahakbauw).
