Mamokwari.,Harianmerdekapost.com –
Pemerintah Provinsi Papua Barattepat pada,Jumat,(26/7/2024) sekitar pukul 08.00 malam WIB, telah melaksanakan rapat asistensi materi laporan evaluasi kinerja triwulan ketiga pejabat Gubernur Papua Barat.
Rapat yang melibatkan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) berlangsung pada salah satu hotel di kota Manokwari itu, dipimpin langsung oleh PJ Gubernur alibam Temingmere,MTP, juga dilakukan summating bersama pihak yang inspektorat jenderal(Itjen) Kementerian Dalam Negeri.
Dalam arahannya kepada pimpinan OPD, PJ Gubernur ABT, mengumumkan prinsip pelaporan program kegiatan, anggaran, tampilan realisasi baik dalam bentuk keuangan serta target pelaksanaan program triwulan ke-IV sesudahnya.
“Pada prinsipnya yang harus dilengkapi adalah program kegiatan dan anggaran, tampilan realisasi dalam bentuk anggaran dan target triwulan keempat. Tidak hanya dalam bentuk narasi, tetapi kami juga diminta untuk menyediakan angka dan data termasuk realisasinya,” ungkap PJ Gubernur ABT dalam ArahNya kepada pimpinan OPD .
Lihatnya pun berkomitmen untuk menyampaikan laporan dan informasi seputar pelaksanaan program kegiatan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir pada evaluasi triwulan ke- III.
Di mana hari ini memerlukan dukungan penuh setiap OPD untuk menyediakan informasi tentang realisasi program yang telah berjalan.
Kami telah memahami dengan baik sejumlah atensi Kemendagri yang disampaikan sebelumnya, dan Kami berkomitmen untuk memberikan data, informasi triwulan ketiga sesuai dengan tugas-tugas yang telah kami laksanakan baik dalam tugas desentralisasi atau otonomi tetapi juga tugas pejabat Gubernur sebagai Wakil pemerintah pusat di daerah dalam mengkoordinasikan semua tugas Bupati di Provinsi Papua Barat.”pungkas Pj.Gunernur ABT.
Sejumlah ketegangan yang dilakukan Itjen Kemendagri terutama terkait inflasi dengan beberapa komoditi penyumbang inflasi yakni beras bawang, putih, dan tomat serta beberapa komoditi pangan yang menyumbang inflasi yang menyebabkan impor dari luar Papua.
Sedangkan penyumbang inflasi lain yakni angkutan udara, juga menjadi atensi agar ada upaya melalui surat Gubernur kepada pemilik perusahaan udara lain dan upaya block seat,sebagai kebijakan memenuhi tingkat keterisian kursi Apabila terjadi kemacetan penumpang.
Atensi lainnya, yakni Menindaklanjuti upaya dalam mendukung stabilitas pangan lokal melalui program diversifikasi pangan, yakni surat keputusan Gubernur tentang dua hari tidak ada beras atau dua hari tanpa nasi sebagai langkah memanfaatkan pangan lokal untuk mengantisipasi apabila terjadi kelangkaan stok pangan impor seperti beras.
Hal lainnya yakni upaya konkrit dalam menanggulangi prevalensi stunting, melalui PIN polio maupun TBC.
Pj.sekretaris daerah Papua Barat Dr.Yakob S. fontataba,MSI, kembali menegaskan sejumlah atensi tersebut kepada masing-masing OPD terkait untuk dimasukkan dalam laporan evaluasi kinerja triwulan ke-3 PJ. Gubernur awal Agustus nanti.
Ketersediaan kebutuhan pangan harga bergejolak Harus ditampilkan dengan penjelasannya terutama komoditas beras kemudian kita juga diminta untuk menjelaskan program kegiatan target unggulan serta kemajuan yang telah dicapai serta kendala dan inovasi, jelas Pj.Sekda Fonataba.(ARK).
Editor : Amatus.Rahakbauw.K.