Kriminalisasi Sistematis: CCTV Bermain di Dua Sisi

Berita, Hukum426 Views

Harianmerdekapost.com,Pontianak-Kalbar-Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, kembali menanggapi sejumlah kasus yang dinilainya penuh kejanggalan, salah satunya kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki pada tahun 2016. Habib Rizieq menyatakan keprihatinannya terhadap seringnya CCTV menghilang saat kejadian penting.

Habib Rizieq, dalam ceramahnya yang disiarkan melalui YouTube YT DRIVE, menyebutkan bahwa saat ini banyak sekali permainan setan yang memiliki strategi licik untuk menyesatkan manusia. “Strategi setan itu licik, jahat, saudaraku.Ya, setan jahat juga sekarang banyak. Setiap ada kejadian, CCTV selalu hilang. Itu namanya setan,” katanya di hadapan sejumlah jamaah, seperti dikutip dari siap.viva.co.id pada Senin, 8 Juli 2024.

Kasus hilangnya CCTV saat kejadian krusial bukan hanya menjadi perhatian Habib Rizieq tetapi juga masyarakat luas yang merasa sering kali dipermainkan. Menurutnya, ada kesan bahwa CCTV hanya berfungsi ketika ingin menilang atau menyalahkan orang kecil, namun saat terjadi pembunuhan atau kejahatan besar, CCTV tersebut menghilang.”Kalau sudah waktunya menilang, ada CCTV. Kacau sekali. Kalau sudah waktunya membunuh orang, tidak ada CCTV. Kami, rakyat, semua dianggap bodoh,” tegas Habib Rizieq dalam ceramahnya.

Pernyataan tersebut memunculkan berbagai reaksi di masyarakat. Banyak yang setuju bahwa seringkali CCTV yang seharusnya membantu mengungkap kejahatan justru tidak berfungsi atau hilang saat diperlukan.“Saya sudah pusing. Jangan dilanjutkan atau uban saya akan semakin tumbuh,” tutup Habib Rizieq dengan nada kesal.

Keprihatinan Habib Rizieq ini mengingatkan kita semua akan pentingnya transparansi dan integritas dalam penegakan hukum. Hilangnya CCTV dalam kejadian-kejadian penting memicu spekulasi tentang adanya manipulasi bukti atau upaya untuk melindungi pihak tertentu. Sudah saatnya kita semua menuntut keadilan yang sebenarnya dan memastikan bahwa teknologi seperti CCTV benar-benar digunakan untuk kepentingan bersama, bukan hanya sebagai alat kriminalisasi.[*kzn,Candi*]

See also  Lomba Agustusan, Kokohkan Persatuan Kenang Perjuangan Pahlawan Kemerdekaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *