Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – KSM Cinta Mahesa dari suwayuwo , yang mengelola TPS3R akhirnya menjadi juara 1 lomba pengelolaan lingkungan hidup . Acara yang diselenggarakan dan dilaksanakan oleh EJSC Bakorwil III ini diikuti 102 peserta. Yang pengumuman pemenangnya dilaksanakan,(03-11-2024).
KSM desa suwayuwo kecamatan Sukorejo kabupaten Pasuruan yang bernama *”KSM Cinta Mahesa”*, berhasil mempresentasikan inovasi MASPANGLING (mengelola sampah dan pangan berbasis lingkungan)* dihadapan dewan juri. Dan menjadi juara 1 menyisihkan perwakilan dari Malang yang meraih juara 2 dan perwakilan dari Surabaya juara 3.
Saat ditemui awak media bapak Hendro menceritakan sekilas tentang Inovasi nya mengenai pengelolaan TPS3R menjadi pakan ternak,
“KSM Cinta Mahesa, saat ini dalam pengelolaan sampah , didapatkan dari 1000 KK yang tertampung di TPS3R desa suwayuwo serta mengintegrasikannya dengan peternakan. Di TPS3R ini menghasilkan sebuah produk baru yang bisa dijadikan pakan ternak. Yakni berupa maggot yang siap untuk dijadika pakan ternak , seperti ikan lele, atau pun burung puyuh. Sampah yang telah diproses pemilahannya, seperti yang reduce, recycle dan reuse. Salah satunya yang reduce berupa sampah organik dijadikan sebagai sarang dan makanan budidaya lalat tentara hitam atau Black Soldier Fly (BSF) yang disebut maggot.
Dari sinilah proses sampah organik yang dijadikan makan larva umur 3 hari sampai 18 hari yang siap panen berupa maggot. Sampah organik yang dijadikan sarang dan makan maggot ini , akan kering sendiri . Setelah dipisah, maggot yang sudah berumur 18 hari siap dipanen dijadikan pakan ternak ikan lele maupun burung puyuh. Dan sebagian dibiarkan sampai menjadi lalat lagi untuk dijadikan indukan agar bisa bertelur lagi . Sedangkan sisa sampah dari makanan larva atau maggot ini berupa kompos. Maggot ini mempunyai kadar protein dan baik untuk pakan ternak ikan…tambahnya
Alhamdulillah KSM Cinta Mahesa ini sekarang sudah mampu mensejahterakan kelompok. Harga larva maggot saat ini bisa tembus 6000/ kg , sedangkan dalam sebulan KSM kami minimal bisa menghasilkan 300kg maggot,dan untuk telur larvanya harga jualnya bisa mencapai 5000/gr.
Kami selaku ketua KSM cinta mahesa sangat berterima kasih atas support dan dukungannya dari Dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Pasuruan atas binaannya, serta Sampoerna Untuk Indonesia dan bapak kades Suwayuwo H. Mujib.. tutup nya
Ditempat lain penyuluh lingkungan Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Pasuruan, ibu Diana saat ditemui awak media mengatakan,
“Serangga ini tidak menyebabkan penyakit dan aman untuk manusia. Maggot BSF hanya mengurai sampah organik baik dari jenis hewan ataupun tumbuhan dan tidak menggigit manusia,” jelasnya. “.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Taufiqul Ghony melalui ibu Diana mengatakan bahwa,
“Dinas lingkungan hidup berharap nanti nya setiap desa mampu menjadikan sampah sebagai sumber daya, kalau bisa dikelola dengan baik. Semoga nantinya desa desa yang lain bisa mencontoh desa yang sudah berhasil. Kami daridinas lingkungan hidup akan mensupport pengembangan ataupun bila ada inovasi baru dalam pengelolaan sampah” tutur ibu Diana…..izzz