Harianmerdekapost. Com Lumajang jawa Timur- Beredar video aktifitas penambangan pasir ilegal menggunakan alat mesin sedot di beranda sosial, dilihat media ini, Rabu (19/3/2025) petang.
Video tersebut diunggah akun bernama @Lumajang Aksi (Komunitas Lumajang Aksi). Bernarasi , Diduga Tambang Ilegal Beroperasi Dengan Aman di Jugosari Lumajang, Tambang Ilegal Dengan Mesin Sedotan Tanpa Ijin Penambangan, Diduga Dibekingi Oknum Aparat Menggunakan SKAB (Surat Keterangan Asal Barang) ASPAL (palsu)- Lokasi Tambang Ilegal di Jugosari Tapi Menggunakan SKAB ASPAL dari Gladak Perak’.
Durasi video singkat, hanya 18 detik, namun cukup menjadi sorotan lemahnya Penindakan tambang ilegal oleh APH di kabupaten Lumajang.
Salah satu netizen berkomentar @ Bang Jas, “wow Amazing , sampai kapan tambang sedotan ini berakhir, ” Ucapnya.
Pemilik akun pengunggah, merambah ke beranda percakapan berantai WhatsApp. Khalayak menyayangkan, aktivitas yang dianggap Tidak berlakunya aturan perundang-undangan di wilayah Hukum lumajang , terlebih dampak yang sangat signifikan adalah merusak lingkungan diabaikan.
Dalam video tersebut, nampak sekira enam kendaraan truk. Dua diantaranya mengisi pasir menggunakan alat mesin sedot, sementara empat lainnya parkir layaknya mengantri. Terdapat kubangan lebar menganga tepat di titik lokasi penyedotan pasir.
Hal ini menambah catatan hitam lingkup pertambangan pasir di kawasan sektor selatan Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Pras Adinata S.Tr.K, S.I.K, saat di konfirmasi dan dimintai tanggapan perihal tersebut, hingga berita ini ditayangkan, belum merespon.
Diwaktu sebelumnya, Informasi warga Beberapa warga waktu lalu ada penangkapan Terduga pelaku Tambang ilegal di bawa ke Mapolres Lumajang, namun Sampai saat ini Pihak Polres belum Rilis Terduga pelaku tambang ilegal dan terkesan menghindar dari awak media.
aktivitas penambangan pasir menggunakan alat mesin sedot sempat di tentang oleh Tokoh masyarakat, Berujung aksi protes bakar ban di tengah jalan hingga audensi ke Mapolda Jatim, lantaran merasa laporannya tak digubris di Lumajang. ( AN).
