Hari ini aku membuka TikTok seperti biasa, berharap ada video-video lucu atau inspiratif untuk menghilangkan rasa jenuh.
Tapi satu notifikasi membuatku tertegun—akunmu memblokirku. Tidak ada peringatan, tidak ada pesan, hanya hilangnya dirimu dari linimasa. Mungkin ini yang terbaik, pikirku. Sejak kau punya kekasih, segalanya memang terasa berbeda.
Aku tahu, aku seharusnya tidak berharap lebih. Kita hanya teman—teman yang tidak pernah benar-benar saling mengenal. Sejak pertama kali berinteraksi di kolom komentar hingga akhirnya saling mengikuti, hubungan kita memang hanya sebatas dunia maya. Tapi entah kenapa, setiap obrolan kecil di sana selalu terasa lebih bermakna.
Hari itu, saat aku menyadari bahwa kita tidak bisa seperti dulu lagi, aku mencoba menenangkan diri. “Anggap saja kita tidak pernah kenal,” katamu, ketika aku bertanya kenapa kau tiba-tiba menghilang dari akun media sosialku. Ada jarak yang kau ciptakan sejak kau bersama kekasihmu, dan aku mengerti—aku hanya orang asing yang masuk ke dalam hidupmu melalui layar kecil.
Aku tak ingin membuat masalah. Aku tahu posisiku, dan aku tahu batasanku. Sebab itu, aku tak akan menyapamu lagi. Bukan karena aku tak peduli, tapi karena aku takut kekasihmu marah. Aku tak mau menjadi alasan rusaknya hubungan kalian. Biarlah aku mundur, diam-diam, seolah kita memang tidak pernah ada.
Aku masih ingat percakapan terakhir kita, yang kau akhiri dengan ucapan “ok” singkat. Itu semacam penutup yang dingin, namun cukup jelas. Tidak perlu lagi ada tanya atau harap. Kita memang hanya teman yang tidak pernah benar-benar saling mengenal, dan mungkin itu yang terbaik.
Jadi, selamat tinggal. Jangan pernah kau sapa aku lagi di akun TikTok-ku. Aku tidak akan membalas jika kau melakukannya. Bukan karena aku marah atau benci, tapi karena aku tahu, kadang lebih baik membiarkan kenangan kita tetap seperti ini—sebuah pertemanan yang hanya singgah sesaat, tanpa pernah benar-benar dimulai.
Biarkan dunia kita berjalan terpisah, dan aku akan mengingatmu sebagai seseorang yang pernah ada di linimasa hidupku. Kita hanya teman, dan itu pun tanpa kenal.(ARK)
Editor : Amatus.Rahakbauw.K
