Gus Ipul Sebut Regenerasi Pimpinan PKB Adalah Hal Yang Biasa dan Sudah Saatnya

Berita, Daerah479 Views

Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Terkait isu adanya pihak luar ikut cawe cawe pergantian pimpinan di PKB. Syafullah Yusuf yang juga menjabat Sekretaris Jenderal PBNU mengatakan, PKB memang butuh regenerasi pemimpin. Hal itu disampaikannya usai meresmikan gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM Kota Pasuruan, Rabu (17/4/2024).

Menurut Gus Ipul , sapaan akrabnya, yang juga pernah menjabat Sekretaris Jenderal PKB tahun 2002, PKB memang perlu memerlukan regenerasi. Bukan apa – apa, karena ini memang suatu keharusan yang harus dipahami dengan baik oleh kader-kader PKB.

Menurutnya, regenerasi dalam sebuah organisasi adalah hal yang biasa. Pengurus Pusat PKB tidak perlu panik berlebihan, karena dinamika yang terjadi ini adalah hal biasa. Maka, PKB tidak perlu ketakutan.

“Saya juga dulu pernah merasakan di reshuffle, diganti, ya biasa saja. Saat itu, saya terima saja. Jadi, apa yang terjadi saat ini, diterima saja, karena ini sebagai bagian yang memang harus dilalui PKB,” lanjutnya.

Ia juga mengaku heran karena kemudian sekarang dikembangkan isu seakan – akan mau mengganti ketua umum dan lain – lainnya. Padahal, itu sebenarnya sesuatu yang biasa-biasa saja, proses yang biasa.

“Di kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, Ketua Umum sudah berganti berulang – ulang. Ada dinamika juga biasa. Maka, saya kira, kalau di PKB sendiri ada pergantian pimpinan, ya sebenarnya biasa saja,” sambung dia.

Maka, ia meminta PKB untuk tidak perlu membesarkan terkait dinamika yang terjadi. Tidak perlu berlebihan dan panik menyikapinya, apalagi sampai membawa adanya dugaan rekayasa, dan segala macam.

“Sekali lagi, saya menyatakan tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB, tapi ini muncul karena memang tuntutan alamiah yang sebenarnya adalah tuntutan biasa,” terangnya.

Pada dasarnya, PKB perlu menjaring, dan mendengarkan aspirasi yang berkembang sekarang, bukan hanya di intern PKB, termasuk di sekitaran PKB seperti di lingkungan Nahdlatul Ulama.

“Saya tegaskan lagi, PKB ini didirikan NU, bukan perorangan . Untuk itulah berkali-kali saya sampaikan pimpinan PKB harus berkomunikasi dan minta nasehat ke Rais Aam dan Ketua Umum PBNU karena ini berkaitan dengan sejarah berdirinya PKB,” tambahnya.

Gus Ipul juga mengingatkan, PKB memang tidak boleh bergantung kepada seseorang, kelompok tertentu, tapi bergantung pada perjuangan besar Nahdlatul Ulama. “Maka, ini waktunya regenerasi PKB,” tutupnya. (Izz)