Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – Kecamatan Gempol adalah salah satu kecamatan yang telah membentuk relawan penanggulangan bencana di tingkat kecamatan dan 15 desa yang terwadahi dalam Forum pengurangan resiko bencana (FPRB) yang diprakarsai oleh kepala BPBD kabupaten Pasuruan dan Bapak Samsul Hidayat S.Ag anggota DPRD kabupaten Pasuruan sekretaris komisi 2 dari fraksi partai PKB.
Setelah terbentuk dan mendapat SK langsung melakukan pel bagai giat dari identifikasi potensi terjadinya bencana yang ada di tiap desa, sosialisasi warga desa tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing sebagai satu bentuk langkah cegah dini dan beberapa giat nyata yang telah dilakukan seperti normalisasi sungai dari banyak titik yang ada di wilayah desa Gempol, Legok, Winong dan Kejapanan yang merupakan hasil kerja tim dari berbagai dinas terkait yang dikawal oleh bapak Samsul Hidayat S.Ag anggota DPRD kabupaten Pasuruan sekretaris komisi 2 dari fraksi partai PKB dengan FPRB se wilayah kecamatan Gempol .
Semua giat pencegahan dan penanggulangan bencana banjir secara eksis kontinyu dilaksanakan hingga saat ini adalah merupakan upaya nyata dan konsisten yang telah dilakukan oleh Bapak Samsul Hidayat S.Ag selaku wakil rakyat yang asli pribumi kecamatan Gempol berkolaborasi dengan kepala dinas BPBD kabupaten Pasuruan dengan semua rekan -rekan FPRB se kecamatan Gempol dengan satu niat dan tujuan demi terwujudnya cita mulia bersama bahwa wilayah kecamatan Gempol pada tahun 2024 bebas dari bencana banjir.
Dan dalam rangka untuk percepatan mewujudkan pencapaian target tersebut kepala dinas BPBD kabupaten Pasuruan, selama beberapa hari dimulai hari senen (12-06-2023) menyelenggarakan giat pelatihan Keluarga Tangguh Bencana (KATANA).
Giat pelatihan tersebut disentralkan di kantor desa Wonosari kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan ,
Giat tersebut dimulai jam 09.00wib – selesai.
Pelaksana giat pelatihan dari dinas BPBD kabupaten Pasuruan dan peserta pelatihan adalah anggota FPRB dari 15 desa yang ada di wilayah kecamatan Gempol dan para pihak yang turut hadir dalam acara pembukaan pelatihan keluarga tangguh bencana antara lain Bapak Samsul Hidayat S.Ag anggota DPRD kabupaten Pasuruan sekretaris komisi 2 dari fraksi partai PKB, Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan dinas BPBD kabupaten Pasuruan Ibu Sarinah Roestif S.T, MM. Kepala desa Wonosari beserta perangkatnya, Babinkamtibmas dan ketua FPRB kecamatan Gempol yang akrab disapa Bang Hadi Suar Al Badrun.
Pada sambutan singkat kepala desa Wonosari Bapak Daman Huri menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bernilai maslahat dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak , kami menilai bahwa keberadaan FPRB dan peran sesuai tupoksinya sangat membantu 15 desa yang ada di wilayah kecamatan Gempol khususnya dalam giat pencegahan dan penanggulangan bencana banjir kami haqqul yakin 15 Pemerintah desa sangat mendukung tiap giatnya.Tuturnya !!!
Sedang sambutan arahan singkat yang telah disampaikan oleh Bapak Samsul Hidayat S.Ag selaku pembina FPRB kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan pada intinya menyampaikan beberapa hal , FPRB di wilayah kabupaten Pasuruan yang telah terbentuk dari tingkat kecamatan dan 15 desa tapi eksis peran nyatanya untuk masyarakat hingga saat ini hanya FPRB di wilayah kecamatan Gempol, untuk itu kami berharap mari selalu tanamkan pada hati kita sebagai pribadi Khoirun nhaasi anfauhu Lin nhaasi.
Dan yang terakhir kami berharap kepada semua rekan -rekan FPRB yang mengikuti pelatihan ini dapat mengketok tularkan ilmu yang didapat keepada warga yang ada di desanya masing-masing.Tuturnya !!!.
Dan acara pelatihan tersebut secara resmi dibuka oleh Ibu Sarinah Roestif S.T, Kabid pencegahan dan kesiapsiagaan dinas BPBD kabupaten Pasuruan.
Untuk penyampaian materi pelatihan pertama disampaikan oleh narasumber bapak Septino tentang ruang lingkup ruang lingkup pembelajaran keluarga tangguh bencana.
Berdasarkan hasil pantauan dan monitor tim media harian merdeka post yang mengikuti proses pelaksanaan giat pelatihan tersebut antusias para peserta pelatihan sangat tinggi dan serius, hal ini dibuktikan dengan adanya dialog dua arah antara Nara sumber dengan para peserta yang sangat hidup bak gayung bersambut, berjalan lancar dan tertib. Bersambung!!!.
(Budhi H).