Luter, seorang mahasiswa yang bangun tidur dengan rasa ragu di pagi hari, menyadari langit mendung dan cuaca yang tidak biasa. Ketika merencanakan untuk kembali tidur, ia merasakan sentuhan aneh di bahunya. Kebingungan pun menghinggapi dirinya ketika tak menemukan siapa pun di sekitarnya.
Saat Ketut, temannya, berteriak memanggilnya, Luter menjelaskan perasaannya. Ketut yang baru bangun malah mengaitkan pengalaman Luter dengan mimpi anehnya sendiri. Dalam mimpi, Ketut bertemu sosok tua beruban yang menanyakan kapan ia akan memulai hidupnya. Diskusi ini berujung pada perubahan mendadak: Ketut tiba-tiba berubah menjadi sosok kakek yang sama.
Kakek itu menegaskan bahwa Luter sedang bermimpi, mengingatkan bahwa ia selalu memiliki potensi yang besar. Luter, terkejut, berusaha memahami pesan yang disampaikan. Kakek itu memberikan dua benda: pena dan kertas, serta mendorong Luter untuk menulis dan mengubah dunia.
Setelah kakek itu menghilang,Luter terbangun dengan semangat baru. Ia menyadari bahwa ia hanya perlu memulai langkahnya, terlepas dari rintangan yang ada. Ketika ia beranjak untuk kuliah, langit cerah menyambutnya, menandakan harapan baru.Luter bertekad untuk mewujudkan impian dan menghapus keraguan yang menghalangi jalannya.
Ia mengingat bahwa Ketut adalah sosok yang selalu mendukungnya, dan berjanji untuk tidak lagi berjuang sendirian. Kini, dengan penuh keyakinan, Luter siap menghadapi masa depannya, mengingat pesan bijak dari kakek yang akan selalu menjadi penuntun langkahnya.
Editor : Amatus.Rahakbauw.K
