Harianmerdekapost.com Lumajang, Jatim – Gladi lapangan penggunaan dan pemanfaatan sistem peringatan dini berbasis masyarakat dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Semeru sangat dibutuhkan dalam membangun kesiapsiagaan.
Hal tersebut disampaikan Danramil 0821/14 Pronojiwo Kapten Cpm Dwi Budi usai mengikuti latihan Gladi Sistem Peringatan Dini Bencana Berbasis Masyarakat yang diselenggarakan di Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kamis (2/11/2023).
Danramil juga mengatakan bahwa sistem dan prosedur yang efektif, efisien serta dapat diandalkan akan sulit diwujudkan tanpa adanya kerja sama yang erat antar instansi-instansi pemerintah dan lembaga masyarakat, termasuk TNI dimana salah satu tugas pokoknya dalam Operasi Militer Selain perang (OMSP) adalah membantu dalam menanggulangi bencana alam.
“Oleh karena itu sinergisitas antar stake holders terkait dengan penanggulangan bencana sangat penting untuk mendukung dalam mewujudkan sebuah sistem peringatan dini dan prosedur tetap yang dipahami oleh masyarkat seluruhnya yang menetap di sekitar daerah rawan bencana,” kata dia.
Sementara itu, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyampaikan, bahwa gladi tersebut bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan kemandirian dalam mitigasi bencana dan tata kelola penanggulangan bencana.
“Tata kelola penanggulan bencana adalah kesadaran dan kepedulian. Kalau sudah timbul kesadaran dan kepedulian, salah satu perwujudannya adalah kita mau menyikapi baik dalam tatanan kita pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana,” ujarnya.
Patria juga menyampaikan, dalam gladi tersebut masyarakat dibekali pemahaman pengetahuan pembelajaran, kesiapan untuk bagaimana mereka berorganisasi dari seluruh komponen yang ada di masyarakat, mulai pemerintah desanya, jajaran perangkat desa, kemudian tim penggerak relawan, tokoh masyarakat mereka bersatu, mereka peduli. Serta meningkatkan kesadaran bahwa mereka tinggal di daerah bencana.
“Yang terpenting adalah saudara saudara saya rekan rekan di Desa Supiturang dan Sumberwuluh ini yang mereka yang nanti akan bergerak. Mereka yang akan menerima manfaatnya berarti ujung ujungnya nanti adalah kemandirian saudara saudara di Supiturang dan Sumberwuluh ini,” pungkasnya. (fjr)