Achmad Fauzi Kembangkan Wisata Sumenep dengan Konsep Pentahelix

Berita, Daerah, Politik432 Views

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Cabup nomor urut 02, Achmad Fauzi Wongsojudo terus gencar mengembangkan wisata islami di Indonesia dengan pendekatan inovatif berbasis pentahelix. Konsep pentahelix ini menggabungkan lima unsur penting, yaitu pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media.

Dengan memadukan kelima elemen ini, Fauzi bertujuan menciptakan ekosistem wisata di kota keris ini tidak hanya menarik, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak baik bagi seluruh pihak yang terlibat.

Fauzi menjelaskan bahwa sektor pariwisata di Sumenep memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama dalam bidang wisata berbasis agama Islam yang memiliki pasar global yang terus berkembang.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk memperkuat sektor ini. Pemerintah, sebagai pengambil kebijakan, akan mendukung pengembangan wisata islami melalui regulasi yang tepat, penyediaan infrastruktur, dan promosi yang efektif.

Sementara itu, masyarakat yang menjadi pengguna langsung dari destinasi wisata tersebut juga harus dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan, sehingga mereka merasa memiliki dan dapat menikmati dampak ekonomi dari sektor pariwisata tersebut.

“Penting semua pihak untuk terlibat dalam menembangkan wisata di Sumenep dengan tetap menjaga kearifan lokal,” tutur Achmad Fauzi saat debat publik ke tiga Pilkada Sumenep 2024 di Uniba Madura, Rabu (20/11/2024).

Dalam implementasinya, sektor usaha juga berperan penting dalam menyediakan fasilitas dan layanan yang mendukung kenyamanan wisatawan, mulai dari akomodasi halal, restoran yang menyajikan makanan sesuai syariat, hingga penyediaan pemandu wisata yang berkompeten.

Tak ketinggalan, media memiliki peranan dalam memberikan informasi yang akurat serta mempromosikan destinasi wisata islami kepada khalayak luas, baik melalui media massa maupun digital.

Melalui pendekatan pentahelix ini, Fauzi berharap dapat menciptakan sebuah ekosistem wisata islami yang lebih holistik, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan masyarakat dan pelestarian nilai-nilai agama.

“Dengan semangat kolaborasi ini, kita optimistis sektor wisata islami di Sumenep dapat menjadi destinasi global yang diminati wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Tambahan informasi, Data dari Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudporapar) Sumenep menunjukkan lonjakan kunjungan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2020, Sumenep mencatat 168.775 wisatawan nusantara dan 58 wisatawan mancanegara. Angka ini meningkat menjadi 248.158 pada 2021 dan mencapai 1.057.433 pada 2022, meskipun jumlah wisman hanya 21. Pada 2023, kunjungan naik lagi menjadi 1.388.922 wisnus dan 444 wisman.

Hingga Oktober 2024, jumlah kunjungan tercatat 1.025.822 wisnus dan 343 wisman, dengan proyeksi pertumbuhan yang terus berlanjut hingga akhir tahun.

Asta Sayid Yusuf Talango dikunjungi 16.835 orang, Asta Tinggi 18.560, dan Asta Panaongan 14.600.

Wisata alam juga tidak kalah menarik, dengan Gililabak dan Pantai Lombang masing-masing menerima 3.232 dan 4.537 pengunjung setiap minggu (*)