Harianmerdekapost.com., Bogor – Ada peribahasa yang menyebutkan: Semut di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tidak nampak.
Maksud tujuan dari peribahasa tersebut adalah sebagaimana menggambarkan mengenai sifat manusia yang lebih mudah untuk menilai orang lain daripada menilai diri sendiri.
Kita seringkali memang seperti begitu selalu merasa paling tau atau mengerti tentang orang lain bahkan kita sangat mudah untuk menghakimi orang lain.
Padahal, kita sama sekali tidak bisa membaca pikirannya dan bahkan mengukur kedalaman hatinya. Karena kita bukan dia. Karena kita tidak berada di posisi tersebut.
Kabar buruknya, manusia itu lebih mudah dalam melihat hal-hal yang buruk dari orang lain daripada kebaikannya. Diakui atau tidak, itulah fakta yang ada.
Kita memang lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada kebaikan yang telah mereka lakukan. Jika orang lain melakukan kesalahan sedikit saja, kita akan dengan mudah menilai mereka dan menghakimi mereka dengan cara dan pola pikir kita sendiri.
Kita akan lupa mengenai semua kebaikannya padahal, wajar saja melakukan kesalahan karena manusia memang tidak ada yang sempurna.
Hal itu lah yang menyebabkan banyak orang yang merasa paling benar. Banyak orang yang merasa paling memahami dunia dan seisinya, tanpa mau memahami dirinya sendiri.
Banyak orang yang sibuk menilai dan menunjuk kesalahan orang lain tanpa bisa berintrospeksi terhadap diri sendiri.
Padahal, introspeksi diri itu sangat penting untuk mengetahui posisi dan kedudukan kita sebagai manusia. Apakah kita sudah menjalani hidup ini dengan maksimal, atau justru banyak orang yang tidak nyaman dengan kelakuan kita sehari-hari.
Maka, lebih baik diam daripada sibuk menilai orang lain tanpa mau bercermin. Lebih baik diam dan bercermin daripada sibuk menghakimi orang lain tanpa mau mencoba mencari kesalahan pada diri sendiri.
Toh kita juga punya kehidupan dan waktu yang sangat berharga untuk kita isi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Daripada menghabiskan waktu untuk berbuat dosa, lebih baik kita mengalihkan perhatian kita pada hal-hal yang jauh lebih baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Yang perlu kita pahami adalah konsep saling melengkapi. Bahwa setiap orang tidak ada yang sempurna. Orang yang dinilai, maupun orang yang menilai juga pastilah bukan manusia yang sempurna. Maka, yang perlu kita lakukan sebenarnya bukan saling menilai, menunjuk, dan memaki. Apalagi saling mencari kesalahan satu sama lain. Yang perlu kita lakukan adalah saling melengkapi kekurangan masing-masing. Jika ada seseorang yang melakukan kesalahan, tegur mereka dengan cara-cara yang baik. Lalu, carikan juga solusi untuk mereka bisa memperbaiki diri. Jika kita merasa bahwa orang lain tidak nyaman dengan kehadiran kita, tanyakan pada mereka dengan sikap terbuka mengenai masalah apa yang telah kita timbulkan. Lalu, mintalah nasihat dari mereka mengenai kesalahan kita itu. Dengan demikian, dunia akan menjadi tempat yang lebih nyaman, bukan?.