Harianmerdekapost.com, Lumajang. Jatim – Carut marut tata kelola pertambangan pasir di kabupaten Lumajang sangat komplek mulai dari SKAB liar, SKAB Palsu, tambang ilegal, macetnya lalu lintas dan kerusakan jalan.
Seperti halnya kerusakan jalan sepanjang 2000 M ( 2Km) jalan ruas Desa Condro – Bago kecamatan Pasirian rusak parah, keadaan sangat memprihatinkan , ratusan kendaraan angkutan pasir setiap hari yang melewati desa tersebut , dampak polusi udara dan getaran kendaraan ke rumah warga sudah menjadi hal biasa, rusaknya ruas jalan tersebut sudah berlangsung lama sekitar 3 tahun berjalan
Warga sekitar sangat mengeluhkan terkait rusaknya jalan yang ada di desanya, selain berdebu dan getaran truk , sangat menggangu kesehatan Warga sekitar. Sebagian warga mengambil inisiatif untuk memperbaiki jalan di desanya dengan menambal material sirtu ( pasir berbatu) supaya jalan tidak berlubang, akan tetapi untuk dana aktifitas warga memperbaiki jalan rusak di pungut dari armada yang lewat desa tersebut, sepanjang 2000 meter ada 4 pos tarikan atau sumbangan sopir kepada warga sekitar. Tiap pos rata rata Rp 200.000 sampai Rp 300.000, per hari. dari hasil sumbangan sopir kepada warga di sisakan untuk beli material dan operasional tenaga kerja.
Susilo, warga dusun gentengan desa Condro kecamatan Pasirian, saat di konfirmasi awak media menerangkan bahwa rusaknya jalan di desanya di akibatkan dari armada truk pasir, kurang lebih 400 truk tiap hari yang lewat , warga berharap untuk segera di perbaiki oleh pemerintah daerah supaya tidak polusi udara di desanya.
” Jalan rusak karena banyaknya truk pasir lewat sini, sekitar 400 truk tiap hari. mengakibatkan berdebu dan getaran ke rumah serta tidak nyaman saat berkendara selain itu tidak baik untuk kesehatan. Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan, apabila tidak di perbaiki akan tambah parah”, keluhnya
Sementara itu Kabid Bina marga DPUTR kabupaten Lumajang Heri Setiawan, saat di konfirmasi harian merdeka post.com terkait rusaknya ruas Jalan Desa Condro – Bago kecamatan Pasirian , menjelaskan bahwa akan terus mengusulkan supaya bisa di lakukan perbaikan.
“,Terima kasih informasinya, Terus kita usulkan utk bisa di lakukan perbaikan mas “, singkatnya
Arsyad Subekti, ketua lembaga swadaya masyarakat, AMPEL, menyoroti terkait rusaknya jalan kabupaten yang di lewati armada truk pasir yang sudah berlangsung lama bahwa kerusakan jalan desa Condro- bago, sangat tidak layak apabila ada di pemukiman, di samping itu faktor kesehatan sangat terganggu, dalam hal ini negara harus hadir, sedangkan tiap tahun pemerintah daerah mendapatkan pajak dari galian C sektor minerba non logam biarpun tidak pernah tercapai target yang di sepakati.
“, Sangat di sayangkan sekali keadaan jalan di desa Condro – Bago kecamatan Pasirian, seharusnya pemerintah daerah kabupaten Lumajang tahu kondisi jalan tersebut, sangat tidak layak sekali kondisi jalan di tengah pemukiman padat penduduk yang bisa menggangu kesehatan warga sekitar. Negara harus hadir dalam hal ini, Jangan sampai beralasan karena tidak ada anggaran untuk perbaikan tersebut atau belum ada usulan dari dinas terkait”, tegasnya
Lanjut Arsyad, ” dengan adanya kerusakan jalan yang di akibatkan dari armada truk pasir, timbul beberapa peluang peluang usaha baru yang sedang berkembang di wilayah tambang pasir, seperti halnya menarik portal mulai dari ribuan sampai puluhan ribu rupiah dengan alasan untuk perbaikan jalan dan sembako untuk warga terdampak Debu . Itu semua adalah salah satu indikator kegagalan pemerintah daerah dalam mengelola tambang pasir”, tambahnya (AN).