JAKARTA / Harianmerdekapost.com – Wakil Ketua Komisi Daerah Pelayanan Remaja GPdI Sulut, Fanny Potabuga, pada Senin (15/7) mengungkapkan bahwa setiap manusia memiliki potensi seksual yang menurut penelitian medis, mencapai puncaknya pada usia 15-35 tahun. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak penyimpangan seksual terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Dari sudut pandang spiritual, hal ini disebabkan oleh kuatnya pengaruh negatif yang berusaha menjauhkan anak muda dari Tuhan, termasuk penyalahgunaan seks.
Jawabannya adalah tidak. Banyak remaja yang aktif di gereja namun masih terjebak dalam perangkap seksual. Penelitian Majalah Anak Muda Kristen Rajawali tahun 2010 menunjukkan bahwa dari sekitar seribu remaja, hampir lima puluh persen pernah melakukan hubungan seks. Sebagai perbandingan, penelitian pada tahun 1993 oleh seorang profesor dari Universitas Gajah Mada menunjukkan angka sekitar dua puluh lima persen. Fakta ini mengejutkan banyak pemimpin gereja yang belum menyadari tingginya angka percabulan di kalangan remaja mereka.
1. Pengaruh Mode dan Cara Berpakaian
Cara berpakaian yang semakin terbuka menjadi salah satu faktor penyebab seks bebas. Remaja, terutama wanita, sering memakai pakaian yang tidak sopan bahkan saat beribadah di gereja, tanpa menyadari bahwa hal ini dapat menjadi godaan bagi pria. Alkitab mengingatkan agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain dan menjaga kesopanan dalam berpakaian.
2. Konten yang Ditonton dan Dibaca
Bacaan dan film porno memiliki dampak besar terhadap moral generasi muda. Contoh nyata adalah kasus anak usia 14 tahun yang memperkosa gadis 18 tahun setelah menonton film porno. Konten negatif ini mempengaruhi perilaku dan pikiran remaja, mengotori pikiran mereka dan mempengaruhi tindakan sehari-hari.
3. Pacaran Dini
Pacaran dini juga menjadi salah satu penyebab seks pra-nikah. Ketika pesan-pesan cabul masuk ke pikiran remaja, rasa penasaran untuk mencoba semakin kuat. Remaja yang tidak memiliki kontrol diri yang kuat seringkali terjerumus dalam hubungan seksual akibat rasa penasaran ini.
4. Cinta yang Berlebihan
Rasa cinta yang berlebihan dan takut kehilangan pasangan sering membuat remaja sulit menolak permintaan seksual dari pasangan mereka. Ini menyebabkan mereka terjerumus dalam seks bebas karena tidak mampu mempertahankan batasan-batasan yang wajar dalam hubungan.
5. Rasa Aman yang Salah
Janji-janji palsu seperti “saya akan bertanggung jawab” atau “saya buang di luar” seringkali membuat remaja merasa aman. Namun, ketika logika tertutup oleh nafsu, janji-janji ini sering tidak dipenuhi, meninggalkan remaja dalam kondisi hamil di luar nikah tanpa dukungan.
Apakah Anda Remaja Tembok atau Pintu?
Dalam Kidung Agung 8:9, wanita dikategorikan sebagai tembok atau pintu. Tembok menunjukkan keteguhan moral yang tidak mudah diterobos, sedangkan pintu menunjukkan mudahnya seseorang terpengaruh. Remaja harus mempertahankan moralitas yang kuat untuk menjaga harga diri dan kehormatan mereka.
Tips Menghindari Seks Sebelum Nikah
1. Mampu Berkata Tidak
Godaan tidak akan hilang dari dunia ini, dan remaja harus mampu menolaknya dengan tegas. Keterlibatan Roh Kudus dan takut akan Tuhan sangat penting untuk mempertahankan prinsip ini.
2. Jangan Kompromi
Seks bisa dihindari jika wanita mampu menolak dengan tegas. Ketidakmampuan menolak sering disebabkan oleh takut mengecewakan pasangan atau kehilangan hubungan. Namun, over tolerance hanya akan mengendurkan pertahanan dan menyebabkan kejatuhan.
3. Kembalilah Sebelum Parah
Dosa yang dianggap kecil lama kelamaan dapat menjadi besar dan menghancurkan hidup. Remaja harus mencontoh keteguhan Yusuf yang mampu menolak godaan istri Potifar sehingga rencana Tuhan dalam hidupnya berlanjut.
4. Prinsip Penguasaan Diri
Penguasaan diri adalah kunci untuk menghindari seks bebas. Memikirkan dampak jangka panjang dari perbuatan ini, baik dari segi moral, pendidikan, dan ekonomi, akan membantu remaja menjaga diri dari godaan.
Akibat Seks Pra-Nikah
Hubungan seks pra-nikah seringkali diikuti oleh rasa bersalah, kebencian, dan kehilangan harga diri. Iblis menabur kebencian di hati mereka yang telah jatuh dalam dosa seksual, membuat mereka merasa terperangkap dalam situasi yang sulit diperbaiki.
Seks bebas membawa dampak negatif yang panjang dan kompleks bagi masa depan remaja. Dengan menjaga prinsip-prinsip moral, menghindari godaan, dan mengandalkan bimbingan Roh Kudus, remaja dapat menghindari jebakan seks pra-nikah dan menjalani hidup yang diberkati.
( Amatus Rahakbauw.Kelanit).