Harianmerdekapost.com,Pontianak-kalbar-Penangkapan Gembong Narkoba Joaquin “El Chapo” Guzman,Penangkapan gembong narkoba terkenal Joaquin “El Chapo” Guzman oleh pihak berwenang Meksiko pada 8 Januari 2016 dini hari menjadi sorotan internasional.
Penangkapan ini menjadi yang ketiga kalinya bagi El Chapo, yang pengaruh dan auranya menyaingi Pablo Escobar, gembong dan pengedar narkoba Kolombia. Sejak lama, Joaquin “El Chapo” Guzman dikenal sebagai salah satu tokoh kriminal paling berbahaya dan dicari di dunia.Penangkapan El Chapo merupakan puncak dari perburuan panjang yang dilakukan oleh pihak berwenang Meksiko untuk mengembalikan sang bos narkoba ke balik jeruji.
Operasi tersebut terjadi pada Jumat, 8 Januari 2016, dan diwarnai oleh baku tembak berdarah antara pihak aparat dan kelompok El Chapo. Presiden Enrique Peña Nieto mengumumkan penangkapan tersebut melalui akun Twitternya dengan mengatakan, “Misi telah diselesaikan. Kita telah mendapatkannya.
“Kronologi PenangkapanOperasi penangkapan dilakukan oleh Angkatan Laut Meksiko mulai pukul 04.30 waktu setempat di kota pantai Los Mochis, negara bagian Sinaloa. Lima orang terkait El Chapo tewas dalam baku tembak tersebut, sementara enam lainnya ditahan.
Tidak ada personel Angkatan Laut yang tewas, meskipun satu orang mengalami luka-luka.
Presiden Nieto mengungkapkan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja keras siang dan malam oleh aparat gabungan dari badan intelijen, polisi, dan tentara. “Mereka adalah kebanggaan negara,” katanya dalam pidato yang disampaikan di Istana Negara di Kota Meksiko. Penangkapan ini juga dinilai sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan sistem hukum di Meksiko.
Sejarah Kejahatan El ChapoEl Chapo terlibat dalam perdagangan narkoba sejak usia muda, memperdagangkan kokain, heroin, ganja, dan amfetamin. Ia kemudian menjadi pemimpin Kartel Sinaloa, kartel terkaya dan terkuat di Meksiko. Setelah penangkapan pertamanya di Guatemala pada tahun 1993, El Chapo diekstradisi ke Meksiko dan dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun penjara. Meski dipenjara, dia terus menjalankan kartelnya dengan menyuap banyak staf penjara.Pada tahun 2001, El Chapo melarikan diri dari penjara dengan bersembunyi di keranjang cucian. Lebih dari 70 orang, termasuk direktur penjara, terlibat dalam pelariannya. Selama lebih dari satu dekade setelah pelariannya, El Chapo memimpin kartel narkoba melalui serangkaian konflik yang kejam dengan pemerintah dan kartel saingannya, terutama dalam usahanya menguasai rute Ciudad Juárez untuk mengangkut narkoba ke Amerika Serikat.
Dampak PenangkapanPenangkapan kembali El Chapo mengobati rasa malu pemerintah Meksiko, yang selama ini dianggap tidak mampu menangkap gembong narkoba tersebut. Banyak orang melihat Guzman sebagai simbol ketidakbecusan dan korupsi aparat.
Keberhasilan penangkapan ini menunjukkan bahwa pihak berwenang Meksiko masih memiliki kemampuan dan tekad untuk melawan kejahatan terorganisir.
El Chapo dikenal karena kekerasan ekstrem kartelnya dan jaringan terowongan serta sel distribusi narkoba yang luas di kedua sisi perbatasan Meksiko. Penangkapannya diharapkan dapat menjadi titik balik dalam perang melawan narkoba di Meksiko dan mengurangi pengaruh serta kekuatan Kartel Sinaloa.[**Kzn*Candi*]