Harianmerdekapost.com Lumajang, Jatim – Sebagai upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah seperti penghijauan dan reboisasi. Kegiatan itu dimaksudkan untuk mempertahankan kesuburan tanah, memulihkan lahan kritis, serta memperbaiki tata air, serta upaya perbaikan lahan yang telah rusak tersebut dapat dilakukan dengan melestarikan tanaman bambu sebagai tanaman reboisasi dan rehabilitasi.
Hal tersebut disampaikan Babinsa Oro Oro Ombo Koramil 0821/14 Pronojiwo Serda Yayat Sugiat, saat dikonfirmasi Tim Pendim, dalam kegiatannya melaksanakan reboisasi berupa penanaman pohon bambu jenis petung di sepanjang Bukit Selendang lereng Gunung Semeru Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).
Di kesempatan itu, Yayat mengatakan, bahwa pihaknya melakukan pendampingan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melaksanakan penanaman bambu di area lahan milik Perhutani yang melibatkan komponen masyarakat setempat.
“Kegiatan ini bertujuan adaptasi bambu ini, sebagai pertahanan diri dari musuh. Bila usia bambu semakin tua maka bulu halus akan berkurang seiring berjalannya waktu. Akar bambu cenderung panjang sehingga mampu menyerap air tanah yang dalam. Pertumbuhannya didukung dengan sistem rhizoma dependen yang ada pada bambu,” kata dia.
Menurutnya, reboisasi bambu merupakan hal luar biasa selain untuk menghijaukan lahan kritis juga sebagai penghalang apabila ada dampak erupsi Gunung Semeru yang mengarah ke daerah Dusun Kebonan Desa Oro Oro Ombo.
Adapun jumlah bambu jenis petung yang ditanam sebanyak ± 400 pot hasil pembibitan Perhutani dan LMDH Desa Oro Oro Ombo.
Sementara itu, Kades Oro Oro Ombo Suwarno menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari LMDH Desa Oro Oro Ombo dengan melibatkan Perhutani dan perangkat desa untuk menanami lahan kritis.
“Reboisasi pohon bambu, selain dapat mempunyai manfaat utamanya bagi lingkungan di lereng bukit maupun pegunungan salah satunya mencegah erosi. Bambu juga mampu menjaga sistem hidrologis air dan tanah, sehingga bisa mencegah kekeringan. Sehingga sumber daya alam hutan, tanah dan air dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi generasi sekarang maupun generasi mendatang,” pungkasnya. (fjr)