DKPP Sumenep Gelar Bazar Tani

Berita, Daerah857 Views

 

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, menggelar bazar tani sekaligus acara temu tani dengan sejumlah masyarakat yang berprofesi sebagai petani di Sumenep.

Pantauan dilokasi kegitan bazar tani itu berlangsung di depan Keraton Sumenep, sementara untuk kegitan temu tani berlangsung di Pendopo Keraton Sumenep.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan, kegitan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyongsong hari tani yang ke 64 tahun 2024, serta mengapresiasi perjuangan petani yang ada di Sumenep.

“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap perjuangan petani kita,” terangnya.

Pria yang akrab disapa Inong itu mengatakan, Kabupaten Sumenep merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah dari sektor pertanian.

berdasarkan data yang berhasil dihimpun, lahan pertanian di Sumenep mencapai 143,027,88 hektar.

Dari ribuan lahan tersebut, Kabupaten Sumenep berhasil melahirkan banyak varietas tanaman baik tanaman hortikurtura atau perkebunan.

“Keberedaan petani menjadi salah satu faktor penting dalam memberikan kontribusi untuk peningkatak kesejahteraan masyarakat, Dan itu perlu di apresiasi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi wongsoyudo mengatakan, sektor pertanian menjadi perhatian serius Pemkab Sumenep dalam beberapa tahun terakhir.

Penguatan pertanian terus dilakukan dengan mendukung berbagai sektor seperti halnya infrastruktur ataupun alat pendukung pertanian.

“Sekor pertanian dalam beberapa tahun terkhir dihadapkan dengan berbagai persoalan salah satunya Berkurangnya jumlah petani di sumenep,” ujranya.

Dikatakan oleh Bupati, kurangnya jumlah perani di sumenep salah satunya disebabkan oleh minimnya minat generasi muda untuk bertani.

Menurutnya, untuk menjawab persoalan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai trobosan yang salah satunya dengan membentuk asosiasi petani milenial.

Asosiasi petani milenial nantinya kan menjadi wadah untuk meyakinkan sekaligus menggerakkan para generasi muda memiliki keinginan bertani.

“Nanti asosiasi petani milenial berkolaborasi dengan para penyuluh kita yang ada di setiap kecamatan,” teranganya.

Selain memberikan wadah bagi para genersi muda, hal lain yang juga dilakukan pemerintah ialah dengan menyediakan alat pendukung pertanian.

“Alat pertanian yang modern juga akan mengurangi jumlah sumber daya manusia,” ujarnya. (*\Nri)