Dalang dibalik Pembullyan Terhadap Saya.

Penulis : Amatus.Rahakbauw.K

Arikel142 Views

Saya tiba-tiba diangkat sebagai atasan para pembully saya. Saya anak baru dikantor, saya usianya paling junior. Tapi boleh dibilang saya paling rajin dan background pendidikan lebih tinggi dibanding yang lain.

Mereka tidak henti membully saya, meskipun saya tidak pernah melawan. Sindiran sampai ucapan yang terang-terangan merendahkan tak pernah saya lawan, ga ada gunanya mendowngrade diri saya.

Paling banter saya tutup kuping pakai headset dan mulai kerja apa saja yang hisa saya kerjakan. Atasan langsung saya juga ikut membully.

Jika semua staf diberi nilai raport 98, maka saya selalu diberi 89, padahal tingkat kesulitan pekerjaan saya jauh diatas para staf lain. Atasan dua tingkat diatas saya tau, tapi tak acuh. Memandang saya pun ia tak mau. Saya pesimis, pengen mutasi

10 bulan kemudian tiba2 kepala BKD memanggil dan bilang “saya ga nyangka, banyak pejabat yang pengen kamu mutasi ke bidang nya” istilahnya saya direbutin.

Sampai hari pengumuman mutasi, ternyata saya diangkat menjadi kepala seksi atau atasan dari para pembully saya dikantor.

Mereka jadi kagak dan langsung bersikap manis. Ada juga yang menjilat dengan mendekati saya dan melaporkan siapa – siapa saja yang selama ini jadi dalang dibalik pembullyan terhadap saya.

Saya tidak peduli. Saya hanya ketawa dalam hati. Saya bukan tipe balas dendam, hanya mendowngrade diri.

Ada lagi nih yang paling serem cerita kedua. Seorang tetangga yang waktu itu pejabat sebut saja W datang kerumah dan melontarkan perkataan yang sangat melukai harga diri saya dan orang tua saya. Papa sampai kumat jantungnya mendengar perkataan beliau tersebut.

Hingga suatu hari si bapak W jatuh sakit sementara di rumah nya hanya ada istrinya. Jadilah saya dan papa saya menggotong si bapak W tadi ke atas mobil kami dan saya nyetir membawa nya ke UGD.

5 menit di UGD beliau dinyatakan meninggal

Bayangkan…dia meninggal di atas tangan saya dan papa, orang – orang yang pernah menangis hatinya mendengar hinaan beliau(ARK).

Editor : Amatus.Rahakbauw.K