Annuqayah Lubangsa Libatkan 50 Pesantren se-Madura Berembuk untuk Mengatasi Masalah Sampah

Berita, Daerah464 Views

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatian, Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Guluk-guluk adakan Musyawarah Ekopesantren.

Musyawarah Ekopesantren ini digelar di Aula Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa, Sabtu 2/3/2024. Musyawarah bertema “Manajemen Pengelolaan Sampah di Pesantren”.

Dalam musyawarah tersebut, UPT Jatian Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa melibatkan delegasi dari 50 pondok pesantren se-Madura. Selain itu menghadirkan Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi sebagai pembicara, K. M. Musthafa salah satu dewan Pengasuh Annuqayah sebagai pemimpin musyawarah.

Selesai musyawarah, seluruh delegasi pesantren itu menyaksikan langsung pengelolaan sampah yang dilakukan UPT Jatian. Salah satunya proses pembuatan paving dari sampah plastik.

Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Moh. Farid menjelaskan tujuan diadakannya musyawarah ekopesantren itu untuk mengajak kalangan pesantren agar memiliki komitmen yang sama dalam mengatasi permasalahan sampah yang telah menjadi ancaman serius bagi lingkungan.

“Hingga hari ini sampah terus menjadi permasalahan tak berkesudahan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia khususnya juga di pesantren,” jelas Farid usai acara.

Farid sapaan akrab Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa itu berharap ada tindak lanjut nyata dari hasil musyawarah. Setidaknya apa yang dilakukan UPT Jatian yang menyulap sampah menjadi paving menjadi inspirasi awal bagi peserta musyawarah ekopesantren dalam mengatasi problem sampah.

“Kami berharap ada pengembangan dari apa yang sudah dilakukan selama ini setelah musyawarah ini, sehingga sampah tidak hanya menumpuk di TPA,” tandasnya. (*/Nri)