Surabaya, harianmerdekapost.com- Kenapa baru sekarang
kamu datang?
Sejak kita tanggalkan seragam putih-abu abu
Untuk apa kamu datang?
Cari siapa kamu menghilang?
Aku cari kamu kemana-mana
bertahun-tahun
Tak pernah ketemu
Tanya sahabat sana-sini Ga ada yang tahu
Kemana saja kamu?
Seperti hilang ditelan mega-mega
Pergi kemana tak bilang
Menetap di mana tak ada layang
Kau biarkan aku mengerang sendirian di kos-kosan
Itu tanyamu lirih dan sendu
Di lembayung senja itu sebagai tertuduh
Dan merasa bersalah
Aku diam
Aku lirik wajahmu
Tersimpan sejuta rindu dan kecewa
Aku lihat matamu
Ada embun jatuh perlahan
Menetesi pipimu yang masih nampak sisa-sisa purnama
Tak lama
Ada lelaki datang
Duduk di sampingmu
Aku salami dia
Dengan jabat erat dia bertanya padamu
“Siapa bapak ini dik?”
“Kok baru melihatnya?”
“Orang ini teman SMAMDA Kertosono kangmas.
Dia datang mau ucapkan selamat pada pernikahan kita Walaupun terlambat”, jawabmu tegas seperti kamu bicara di hadapan puluhan muridmu, di SMPN itu.
Murid muridmu pada diam
Menunggu soal matematik yang akan kamu tulis di papan
Aku semakin terpojok
Tak tahu mau bicara apa
Aku merunduk
Tak berani lagi menatap kamu dan suamimu
Kau yang kurindu
Sudah milik lelaki itu
