Saat Air Laut Surut, Warga Harus Rela Mencebur ke Laut.

Sumenep, harianmerdekapost.com –Aktivitas pelabuhan Cangkarman, di Desa Aengbaja Kenek, Kecamatan Bluto, itu tetap ramai. Pelabuhan menjadi akses warga menuju Pulau GiliRaja, Kecamatan Giligenting, atau sebaliknya, 04/08/20.

Beberapa orang berbondong-bondong membawa barang. Mereka bergegas mendekati perahu kecil di ujung dermaga. Sesekali perahu kecil itu terlihat seperti mau terbalik terhempas ombak dan penumpangnya pun tampak saling berdesakan.

Perahu tambangan itu mengantar penumpang ke perahu angkutan lebih besar yang ada lokasi agak ke tengah laut. Perahu yang lebih besar itu tidak bisa merapat ke dermaga karena air laut sedang surut. Jadi, para penumpang harus berpindah-pindah perahu.

Seorang pria dari kota Sumenep hendak menyebrang ke Giliraje bernama Efendi atau sering dipanggil kang dedek, Umur 33 tahun, warga Desa Lenteng, Kecamatan Lenteng Timur, Kabupen Sumenep. Dia sedang menunggu jadwal pemberangkatan perahu berikutnya karena sudah ketinggalan.

Kepada harianmerdeka.com dia menyampaikan, pemandangan di ujung pelabuhan itu sudah lumrah terjadi ketika air laut sedang surut. Perahu besar tidak bisa merapat karena air laut dangkal. Tiap orang dikenakan tarif Rp 2.000 untuk diantar perahu tambangan menuju perahu yang lebih besar.

Menurut dia, saat ini air laut tidak begitu surut. Kejadian itu belum seberapa dibandingkan ketika perahu kecil saja tidak bisa menepi sampai ujung dermaga. Penumpang perahu harus turun ke laut untuk bisa menaiki perahu kecil.

”Ketinggian air kira-kira sampai paha orang dewasa, baginya sangat menyayangkan karena harus basah-basahan turun ke laut untuk menaiki perahu, sedangkan kondisi pasang dan surutnya air laut tidak menentu,” tuturnya.

Setiap hari ada enam perahu yang beroperasi di pelabuhan itu. Perahu pertama berangkat pukul 06.30, perahu kedua pukul 09.00, dan perahu ketiga pukul 11.00. Kemudian, perahu kempat pukul 13.00, perahu kelima pukul 15.00, dan perahu keenam pukul 16.00. Tarif Pelabuhan Cangkarman–Pulau Gili Raja Rp 15.000 per orang.

Sebagai warga Sumenep, Efendi (Kang Dedek) berharap perhatian pemerintah untuk memperpanjang dermaga di Pelabuhan Cangkarman. Dengan begitu, transportasi jalur laut menjadi lebih lancar dan tidak memprihatinkan. Harapan itu juga sudah disampaikan oleh semua masyarakat Giliraje.

Aktivitas di pelabuhan itu terbilang ramai. Tidak sedikit warga Pulau Gili Raja yang ke luar masuk pulau setiap hari. Bahkan, banyak yang pergi merantau ke luar daerah untuk mengais rezeki.(Andre/Hairul)