Sampang, harianmerdekapost.com – Kapolres Sampang menghadiri kegiatan sosialisasi penanggulangan virus covid- 19 Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur. Dalam kunjungannya Kapolres Sampang meminta kepada semua kepala Desa yang ada di kecamatan Jrengik agar selalu menghimbau pada masyarakat Desa setempat agar selalu mengikuti protokol kesehatan Covid-19, Selasa (11/8/202).
Dalam kunjungannya Kapolres Sampang dalam rangka mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 Kapolres Sampang beserta jajarannya juga Dinas Kesehatan dan Forkopimcam yang ada di Kecamatan Jrengik untuk melakukan sosialisasi penanggulangan wabah Covid 19 dengan tema “Kamtibmas kondusif, masyarakat produktif”.
Dalam pertemuan kali ini Kapolres Sampang, AKBP Didit Bambang Wibowo S.S.IK,MH, mengatakan pemerintah dan aparat keamanan serta lapisan masyarakat Kabupaten Sampang harus menjalin sinergitas untuk memberikan informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui bahwa Covid-19 Betul-betul ada dan bukan hanya isu yang ada dikalangan masyarakat.
“Serta aparat pemerintahan, aparat keamanan dan peran semua lapisan masyarakat kita memberikan edukasi dan transformasi ilmu pengetahuan dan gerakan membiasakan diri kita untuk menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri terutama di klaster pasar,”kata Didit.
Didit menambahkan, pihaknya sudah melaunching adanya kampung tangguh, pasar tangguh, kemudian kita buat pondok tangguh yang dimaksud tangguh itu patuh terhadap protokol yang dilakukan, kepada jajaran kepala Desa, karang taruna dan seluruh lapisan masyarakat agar rajin memberikan himbauan kepada masyarakat tentang gerakan penggunaan masker.
“Covid-19 bukan aib, tapi ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga haru disembuhkan,”tutur perwira dengan dua melati dua dipundaknya itu.
Sementara Kepolsek Jrengik AKP R. Jauhari, SH. mengatakan yang kami harapkan dengan adanya sosialisasi ini tingkat pemahaman penduduk tentang covid-19 meningkat, karena sebaran covid-19 di masa new normal ini semakin meningkat bukan semakin menurun.
“Banyak dari kalangan masyarakat yang menganggap Corona ini sebuah konspirasi, miris ketika ada pasien yang datang ke puskesmas dan harus rujuk menolak dan memilih pulang kerumah menganggap kalau masuk kerumah sakit pasti akan dicoronakan,”kata Jauhari.
Lanjut Jauhari, bahkan ada yang memviralkan bahwa satu pasien yang di Coronakan maka rumah sakitnya akan mendapatkan fee sebesar sekian ratus juta, hal inilah yang membuat pemahaman masyarakat menurun.
“Saya berharap adanya pertemuan ini dan bantuan dari semua lapisan masyarakat kami ingin menghimbau kepada masyarakat bahwa ini virus nyata bukan konspirasi,”tutup Kapolsek Jrengik AKP R. Jauhari. (Bairi)