Lumajang, harianmerdekapost.com – Bertempat di Hotel Golden Tullip Holland Resort Batu Malang, hari ini Jum’at (28/08/2020) seluruh Kepala Desa dan Aparatur Pemerintahan Desa se Kabupaten Lumajang mengikuti Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang bekerjasama dengan Lembaga Pusat Studi Otononomi Daerah (PSOD), kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang “Pengelolaan Keuangan Desa serta Revitalisasi Pengelolaan BUMDES Sesuai Dengan Potensi Desa” direncanakan akan berlangsung selama 3 hari dan dihadiri serta dibuka secara langsung oleh Bupati Lumajang,Thoriqul Haq.
Seperti yang dilansir melalui website resmi nya, https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXGJgJVv Bupati Lumajang Menanggapi terkait persoalan keamanan yang ada di Desa saat ini, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq berharap kepada seluruh Kepala Desa di Kabupaten Lumajang agar Satuan Tugas (Satgas) keamanan desa mulai diaktifkan kembali.
“Satgas keamanan desa merupakan salah satu embrio (awal mula) sebagai penanganan secara kolektif untuk keamanan desa, dan hal itu penting dilaksakan kembali,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menerangkan bahwa pihak Batalyon 527/Baladibya Yudha Lumajang siap mendukung pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam menggalakkan kembali satgas keamanan yang ada di Kabupaten Lumajang.
“Komandan Batalyon (Danyon) Lumajang menawarkan untuk prosesi dari anggota Batalyon melakukan latihan kemiliteran, agar para satgas memiliki bekal dalam menjaga keamanan desanya masing-masing,” terangnya.
Lebih lanjut, Dirinya juga berkeinginan agar Pemerintah Desa terus berkolaborasi serta bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten, sehingga kedepannya semua program yang ada di desa bisa berjalan secara maksimal dan manfaatnya bisa nyata dirasakan oleh masyarakat.
Sementara menanggapi soal pencurian hewan di Lumajang, Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Lumajang, Suhanto mengusulkan agar setiap peternak hewan atau pemilik hewan sapi untuk mendaftarkan hewan ternaknya ke desa sehingga hewan tersebut bisa mendapatkan identitas pemiliknya.
“Mungkin dengan mendaftarkan hewan ternaknya ke pihak desa bisa meminimalisir terjadinya pencurian hewan, dan mungkin bisa menjadi solusi tercepat jika hewan ternaknya dicuri,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Ketua Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Lumajang, Nekad Sudarmono menyayangkan kurangnya Satgas Keamanan Desa yang sudah dibekali dengan alat komunikasi radio (HT) serta menggunakan frekwensi dalam koordinasi keamanan, tiap desa berdiri sendiri tanpa ada pembinaan padahal di Indonesia khususnya di Lumajang sendiri ada 2 organisasi radio yang diakui oleh pemerintah (ORARI/RAPI).
“Kita siap bantu, tentang tata cara komunikasi, etika komunikasi, sandi Komunikasi, Band Plan Freq, jejaring Komunikasi,tata cara penggunaan radio dan anten serta peraturan pemerintah tentang Freq”, paparnya
“Tentunya ini tugas diskominfo untuk mensosialisasikan dan membina dan kita (ORARI/RAPI) jadi narasumber nya”, pungkasnya. (DAS/fjr)