Mengenal Lebih Dekat Sosok Kompol Masnoni SIK

Harianmerdekapost.com, Palembang, Sumsel – Perjuangan sosok RA Kartini untuk membuat kaumnya sama seperti lelaki saat ini, ternyata tak sia-sia. Karena, sudah banyak perempuan saat ini menempati posisi strategis di suatu instansi, baik pemerintahan hingga swasta.

Termasuk di instansi kepolisian, seorang perempuan bisa menjabat sebagai Kapolsek ataupun Kapolres. Perjuangan RA Kartini, sudah dirasakan Kompol Masnoni SIK.

Kompol Masnoni saat ini menjabat sebagai Kasubbid Mulmed Subbid Bidhumas Polda Sumsel.

Kalau dilihat pengalaman di kepolisian, polwan satu ini sudah malang melintang semenjak penempatan pertama tahun 2006 di Pama Polres Pangkalpinang Polda Babel.

Tahun 2008 menjabat Kapolsek Merawang Polres Babel Polda Kepulauan Babel.

Tahun 2010 mendapat tugas sebagai Panit 1 Subbid Provos Bid. Propam Polda Kepulauan Babel dan pada tahun yang sama mendapat tugas sebagai Kapolsek Pangkal Pinang.

Tahun 2012 mendapat promosi jabatan Kasat Lantas Bangka Tengah Polda Kepulauan Babel, dan tahun yang sama mendapat promosi Paur Subdit Kamsel Dit Lantas Polda Kepulauan Babel.

Tahun 2013 mengikuti Dik di STIK Lemdiklat Polri.

Tahun 2014 mendapat jabatan Kaurren Subbag Renmin Rorena Polda Sumsel.

Tahun 2016 mendapat tugas baru sebagai Kanit Subdit 3 Ditreskrimsus Polda Sumsel, di tahun yang sama menjabat Kasat Binmas Polrestabes Palembang.

Tahun 2017 mendapat promosi sebagai Kapolsekta Ilir Barat 1 Palembang.

Tahun 2019, kembali mendapat promosi menjadi Kapolsek Talang Kelapa Polres Banyuasin.

Tahun 2020 mendapat kepercayaan menjabat Wakapolres Prabumulih.

Tahun 2021 kembali mendapat kepercayaan sebagai Kanit 4 subdit 5 Ditreskrimsus Polda Sumsel dan tahun yang sama mendapat kepercayaan Kasubdit 4 Dirreskrimum Polda Sumsel dan saat ini menjabat Kasubbid Mulmed Bidhumas Polda Sumsel.

Saat dimintai keterangannya oleh wartawan, Kasubbid Mulmed Bidhumas Polda Sumsel Kompol Masnoni SIK mengaku banyak hal dilakukan sebagai seorang perempuan. Ia sangat mengetahui perjuangan RA Kartini untuk membuat kaumnya menjadi setara dengan laki-laki. Dari situlah perjuangan RA Kartini terus diingat kaum perempuan.

Di matanya, RA Kartini sebagai seorang perempuan yang tangguh, dimana dia melihat di lingkungannya banyak perempuan hanya melakukan perannya sebagai ibu rumah tangga. Sehingga, dalam pikirannya ia mau memajukan kaumnya.

“Dia belajar, sekolah dan dia mempunyai cita-cita untuk mencerdaskan kaumnya. Sehingga dia membuat sekolahan, khusus kaum perempuan dan mengajarkan agar tidak menjadi buta huruf dan bukan hanya menjadi seorang ibu rumah tangga saja,” ujarnya.

Sebagai kaum wanita, ia mensyukuri betul dengan adanya sosoknya Kartini. Sehingga memajukan kaum wanita untuk bisa berkarir. Tidak hanya melakukan peran sebagai ibu rumah tangga, tetapi sosial Kartini mengajarkan kaumnya untuk bisa mempunyai posisi sama dengan kaum laki-laki.

“Khususnya saat ini dan sekarang, dimana perempuan diprioritaskan 30 persen, baik itu di kepolisian hingga pemerintahan wajib ada perempuannya. Jadi, untuk kita dalam era globalisasi ini semakin termotivasi. Karena adanya kesetaraan gender dan saya pun mendukung,” ungkapnya.

Dari itulah, ia untuk lebih memilih menjadi wanita karir. Karena, menjadi seorang wanita karir tidak ada masalah, asalkan tidak melupakan sebagai peran dan kodrat seorang wanita.

“Apalagi nantinya akan menikah, butuh komitmen. Karena nantinya, akan banyak waktu ke masalah pekerjaan. Bila tidak sama-sama berkomitmen, tak hanya karir akan berantakan tetapi juga pasti akan berantakan,” jelas dia.

“Namun,  tergantung bagaimana menyikapi dan bagaimana memberikan pengertian kepada keluarga,” ujar polwan yang menangani kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dosen universitas yang terkenal di Bumi Sriwijaya. [RF,AR.]