Khotmil Qur’an Dan Imtihan Yang Ke 18 Taman Pendidikan Al Qur’an Metode Qira’ati, TPQ AT TIN

Harianmerdekapost.com, Pasuruan, Jatim – TPQ AT TIN yang berlokasi di dusun Karang Bangkal RT 10/ RW 06 telah dirintis sejak tahun 1993 oleh Ustadz Faizin dan Ustadz Qodir, mulai berkembang tahun 1998 hingga tahun 2023 sekarang ini.

Sesuai kondisi saat ini TPQ AT TIN mempunyai sebuah Gedung memanjang dengan 3 ruang kelas, 1 toilet dan ruang Guru.

Mempunyai santri sebanyak 86 orang santri dan 6 orang guru,1 orang kepala TPQ .

TPQ AT TIN pada hari minggu (12-03-2023) menyelenggarakan acara khotimul Qur’an dan Imtihan untuk 13 orang santri dan santriwatinya yang telah dinyatakan lulus ujian baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten para Khotimin dan khotimat antara lain , Achmad Thoriq, Ferry, Fahmi, Rendra, Dhikry, Rafa’ , Dita, Dinar, Fazah, Birka, Fina, Arina dan Iva.

Berdasarkan hasil pantauan dan monitor tim media harian merdeka post yang mengikuti proses pelaksanaan khotimul Qur’an dan Imtihan sejak awal ada beberapa hal yang menarik diantaranya semangat santri dalam belajar baca Al Qur’an dan peran aktif orang tua dikarenakan sangat berharap supaya para putra putrinya bisa menjadi anak yang Sholeh dan Sholihah.

Dan Lembaga TPQ AT TIN juga membina seni budaya tradisional Islami Al Banjari AZ ZARROH yang sudah cukup terkenal di wilayah kecamatan Gempol dan kabupaten Pasuruan pimpinan Ustadz Qodir Assegaf.

Menurut kajian dan analisa penulis tentang sektor pendidikan khusus di wilayah kabupaten Pasuruan dalam menjawab kebutuhan dan tantangan era digital serta kehidupan era akhir jaman ini bila berharap out put peserta didiknya mumpuni untuk sisi keilmuan dan berakhlakul kharima tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan di sekolah dan atau di rumah tapi harus disertakan pendidikan diluar sekolah (non formal)ya seperti TPQ dan Madin.

Menurut hemat penulis peran lembaga pendidikan seperti TPQ dan Madin sangat dibutuhkan dalam melandasi para peserta didik dan atau generasi penerus bangsa dengan ilmu Agama demi memperkokoh jiwa dari ragam pengaruh negatif yang dapat merusak moral generasi penerus bangsa.

Demi tercapainya cita mulia dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlakul kharima penulis berharap kepada baik pemerintah desa dan pemerintah kabupaten Pasuruan untuk dapat memberikan perhatian serius atas keberadaan lembaga pendidikan TPQ,Madin dan RA karena mempunyai peran yang sangat penting dalam menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ragam densa densi moral dan hendaknya dapat meningkatkan kesejahteraan para guru TPQ, Madin dan RA sebagai pejuang tanpa jasa dalam mewujudkan dan menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlakul kharima.

Ketika acara masih berlangsung tim media harian merdeka post (12-03-2023) menemui kepala TPQ AT TIN untuk meminta komentar, menjelaskan bahwa kami selaku kepala TPQ beserta dewan pengajar selalu berangkat dengan niat ibadah dalam mengembangkan lembaga TPQ yang kami bina dengan dasar dan tujuan ingin belajar dan berusaha untuk mengaplikasikan salah satu pitutur Kanjeng Nabi Muhammad Saw dalam haditsnya yang berbunyi Khoirun nhaasi anfauhu Lin nhaasi disamping untuk turut serta berpartisipasi dalam program pembinaan generasi muda pemerintah daerah kabupaten Pasuruan untuk bidang keagamaan khususnya di dusun Karang Bangkal desa Karang Rejo dan untuk wilayah kecamatan Gempol secara umum. Tuturnya!!!.(Budhi H).