Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani Diskusi Terbuka dengan Pekerja Seni Gresik

Gresik, harianmerdekapost.com Dalam menjalani roda kehidupan masa pandemi Covid-19 tentunya masyarakat merasakan dampak yang serius khususnya Insan Pekerja Seni Dimana mereka harus merelakan untuk menjalani hidup yang diluar dari apa yang menjadi agenda mereka dikarenakan adanya pembatasan untuk melakukan kegiatan berskala besar termasuk Dalam dunia hiburan yang menjadi mata pencaharian insan pekerja seni.

Gabungan dari seluruh komponen pekerja seni (Artis, Musisi, MC, dan pengusaha sound sistem dan pengusaha hiburan lainnya) menggelar diskusi terbuka dengan mengundang Ketua DPRD Kabupaten Gresik H.Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) yang juga sebagai Bacalon Bupati Gresik periode mendatang.

Acara digelar di Prambanan Coffe yang berlokasi di jalan raya Kedungrukem pada hari Sabtu, 1/8/2020 ini dihadiri oleh Ratusan pekerja seni dan insan pecinta seni, pengusaha sound dan hiburan lainnya termasuk hadir juga Owner Prambanan Coffe Amin Mulyono.

Salah satu perwakilan insan pekerja seni menyampaikan aspirasinya antara lain :
– Mengharap kepada Gus Yani untuk prihatin dan peduli dengan pekerja seni karena sudah 5 bulan lebih tidak bekerja dan banyak pembatalan job dikarenakan perizinan.

– Berharap Gus Yani selaku ketua DPRD Gresik untuk memperhatikan nasib pekerja seni dengan mengakomodir harapan mereka dengan cara melonggarkan aturan dunia hiburan sehingga pekerja seni bisa bekerja lagi.

Sementara Gus Yani merespon apa yang menjadi harapan teman2 pekerja seni dengan jalan :

2- Membantu mediasi dalam rangka melakukan Audensi dengar pendapat dengan pihak2 terkait baik kepada Polres, DPRD maupun Pemerintah daerah kabupaten Gresik.

– Akan memperjuangkan pengembangan seni lokal sebagai sarana menjaga budaya dan kreatifitas dengan jalan mengutamakan musisi, seniman, artis dan MC lokal jika ada penyelenggaraan event / hiburan dilingkungan kabupaten Gresik.

Diujung acara Gus Yani berharap agar semua bisa bersinergi demi kemajuan Gresik secara keseluruhan.

Acara tersebut ditutup dengan rama tama dan foto bersama sebagai simbul kebersamaan” (Wj)