Gresik, harianmerdekapost.com – Pelaksanaan tahapan dalam pemilukada Gresik tahun 2020 oleh KPU Kabupaten Gresik, telah menginjak Pendaftaran bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, mulai tanggal 4 sampai 6 September 2020. Biasanya para paslon saat melakukan pendaftaran selalu di iringi oleh massa pendukung dalam jumlah besar. Maka, tugas pengaman dari pihak keamanan seperti Polri dan TNI sangat dibutuhkan.
Tampak saat pasangan NIAT menaiki kereta kencana yang diiringi pendukung atau massa dengan jumlah yang besar saat menuju kantor KPU untuk pendaftaran, pihak Polres Gresik sibuk mengatur lalin di sekitar kantor KPU dan melakukan pengamanan bersama TNI.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, S.H., S.I.K., M.M., kepada awak media saat berada di depan Kantor KPU, pada Jumat (4/9/2020) terkait adanya himbauan agar tidak membawa massa, mengatakan kita kembalikan ke masing-masing tim pasangan palon. Dimana dari Polres hanya bisa menghimbau.
“Untuk pengamanan sendiri, Polres menerjunkan sebanyak 189 personil untuk melakukan pengamanan di sekitar KPU maupun di jalur. Agar arus lalin tetap terjaga dengan baik. Jangan sampai mengganggu masyarakat secara umum,” tandas Arief, Minggu (6/9/2020).
Arief menambahkan, terkait hal tersebut, kami berharap kepada masyarakat yang hadir di seputaran KPU agar mematuhi protokol kesehatan. Seperti, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.
“Jangan sampai nanti timbul kerumunan lalu timbul klaster baru. Kita tidak harapkan seperti itu,” tegas perwira dengan dua melati dipundaknya itu.
Selain itu, terkait situasi dan kondisi kabupaten Gresik selama awal tahap pendaftaran paslon, kembali Kapolres Gresik menerangkan jika kondisi dan situasi kondusif serta aman. Harus kita jaga bersama. Gresik milik kita semua, harus kita jaga ketertiban dan keamanannya. Lalu untuk protap pengamanan pendaftaran paslon selanjutnya (hari Sabtu dan Minggu), Orang nomor satu di Korps Bhayangkara Gresik mengatakan sama, kita intinya tenaga pengamanan.
“Untuk prosedur dan ketentuan pendaftaran seperti apa, kita serahkan teknisnya kepada KPU. Kita mengamankan agar pendaftaran berjalan tertib, masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa dan proses berjalan aman dan lancar,”imbuhnya
Sementara untuk tahap pendaftaran biasa, cukup dengan internal Polres. “Tapi untuk tahap -tahap berikutnya terkait ada ekskalasinya atau kerawanan semakin meningkat maka kita baru mendapat BKO dari Polda,” pungkas orang nomer satu di Mapolres Gresik tersebut. (Bairi)