Harianmerdekapost.com, Fakfak Papua Barat – Bapak Salasa Sasim salah satu OAP di Distrik Bomberai Jumat pagi (17/3) wit.mengatakan.
Merasa belum menerima kemerdekaan dalam hal ini penerangan listrik, kami masyarakat di distrik Bomberai hanya mendapatkan fasilitas listrik 12 jam setiap harinya sehingga 12 jam lagi kami menjadi masyarakat yang tertinggal jauh dari masyarakat lain di seluruh Indonesia.
Coba ada perubahan sedikit saja bagi kami di distrik Bomberai, kami tidak butuh program pemerintah yang muluk-muluk tetapi kami butuh listrik 24 jam nonstop di distrik Bomberai, Bapak Bupati sampaikan dalam setiap kegiatannya,Fakfak tersenyum, Fakfak bercahaya, tetapi Bomberai belum menikmati program Fakfak bercahaya 24 jam.
Kami berharap Bapak Presiden Jokowi Dapat mendengar keluhan kami masyarakat di distrik Bomberai yang masuk wilayah adat bomberai, dengan hadirnya listrik PLN 24 jam. Kami butuh listrik 24 jam di kampung kami, dusun kami, wilayah adat kami sehingga kami akan menyuarakan kepada semua masyarakat bahwa Bomberai telah siap menuju perubahan.
(Amatus Rahakbauw).