Diduga Nakal, Bendahara Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Ulum Sumber Lompang

 

Sampang, harianmerdekapost.com – Salah seorang bendahara Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ulum Sumber Lumpang bernama Abdul Moni diduga telah menyelewengkan dana batuan untuk kepentingan pribadi.(26/08/2020

Foto gedung Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ulum Sumber Lumpang

Syahri dan Jatem selaku Wali murid dan tokoh masyarakat mengatakan kapada wartawan harian merdekapost bahwa selema ketua bendahara masih dipegang kyai Hasin berjalan sesuai aturan mengenai kebutuhan di lembaga tersebut. Seperti UN dan kebutuan lain termasuk acara Aflatul Imtihan yang di gelar setiap tahun di lembaga tersebut.

Akan tetapi selama dialihkan ke Abdul Muni sejak 2015 sampai 2020 tak pernah ada terbukti bantuan untuk siswa MI / MTS maupun MA.

“Mirisnya lagi setiap ujian nasional di lembaga tersebut siswa disuruh bayar masing – masing Rp 400.000 per siswa, dengan alasan pembiayaan komputer. Namun setelah ujian nasional tiba ternyata tidak memakai komputer.” Kata Syahri

Jatem menabahkan bahwa banyaknya siswa di lembaga tersebut kurang lebih satu ribu dan yang mebuat wali murid resah tehadap ketua bendahara tersebut memakai elektronik atau sound system milik lembaga Memba Ulum Sumber Lompang berada di rumah.

“Abdul Muni menyewahkan kemasarakat kalau ada cara seperti cara resepsi dan lainnya, sementara hasil masuk kantong pribadi.” Ujar Jatem kepada wartawan harian merdekapost Selasa (25/8/2020).

Kemudian Imam salah seorang siswa meminta uang tersebut untuk dikembalikan ternyata sampai sekarang hanya dijanjikan.

“Saya dan teman-teman yang lain sudah meminta kepada pak Muni untuk mengembalikan uangnya, tapi sampai sekarang cuma dijanjikan saja,” ujar Imam siswa Membaul Ulum Sumber Lompang tersebut.

Imam menambahkan bahwa di Mts dan MA itu lebih mahal dari MI, untuk UN kurang lebih Rp 600.000 per siswa,

“Kalau di MI itu lebih murah dibandingkan Mts dan MA yang sampai Rp. 600.000 per siswa, kami meminta hak kami dikembalikan,”pintanya.

Maka dari itu, masyarakat dan wali murid mulai resah dan tidak segan-segan akan melaporkan jika Abdul Muni masih dipakai di lembaga tersebut kerena dana yang disalurkan oleh pemerintah seperti dana BOS dan dana yang lain sangat cukup untuk biaya oprasional (UN) tampa harus memungut biaya teradap siswa. (Hmp.red/Nrman)