Nganjuk,harianmerdekapost.com-Ketika kita masih seragam putih dan abu abu
Hari hari selalu diisi belajar dan senda gurau
Tak pernah terpikir nanti mau jadi apa
dan siapa
Kebutuhan saku
Ada Bapak
Kebutuhan perut
Ada Emak
Setelah tak lagi pakai seragam biru-putih
Takdir menuntun kita ke masa depan masing masing
Ada yang lancar kuliahnya
Tanpa hambatan berarti
Pekerjaan sudah menanti
Gaji akan tercukupi
Ada yang terseok seok
Meniti pematang kehidupan berkelok kelok
Mendaki terjal
Menurun curam
Nafas tersengal sengal
Yang lancar jalannya
Mungkin tak ada beban masa lalu
Tak ada janji terkhianati
Alam memberikan energi melimpah
Tuhan memberkati
Sedang yang terseok seok
Mungkin ada hati
Yang pernah tersakiti
Sudah lama menanti
Tak pernah pasti
Hingga terucap rintihan pada llahy
Di keheningan malam
Sunyi
Sepi
Segala rintihan terdeteksi
Segala doa terijabahi
Siapa tahu
Kala di SMAMDA Kertosono dulu
Ada hati yang tercabik
Karena ulahku
Hingga perjalanan ini jadi terganggu
Berat rasanya langkahku
Mumpung masih ada waktu
Sebelum kereta tanpa kuda itu
Berhenti depan rumahku
Aku ingin minta maaf padanya
Agar perjalananku
Untuk pulang kampung
Sedikit lancar
Sidoarjo, 01092020