Sampang, harianmerdekapost.com –
Pelantikan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MA Miftahul Ulum Nagasari Congkop yang dikemas dengan Bedah Buku Qobiltu Nikahaha Karya Ahmad Kusairi PM bertempat di Aula Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Congkop. Senin (14/9/2020).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Sekolah MA Miftahul Ulum, para dewan guru MA, OSIS se kecamatan karang Penang, dan se kecamatan Palengaan, siswa-siswi MA Miftahul Ulun congkop.
Kepala Sekolah MA Miftahul Ulum Halili Maulana, M.Pd, menjelaskan tujuan dari pelantikan dan bedah buku,
“Tujuan dari pelantikan ini adalah pertama Kaderisasi Osis, kedua upaya mempersiapkan subbanul yaum rijalul ghodd, ketiga Pendidikan Demokrasi sejak dini, keempat pengejawantahan dari ungkapan _Experience Is The Best Teacher_ sebagai seorang EO.” Ucap Kepsek dalam sambutannya.
Halili sangat mengapresiasi upaya siswa yang kreatif dan terus meningkatkan siswa untuk berkarya.
“Kami atas nama lembaga sangat apresisi siswa berprestasi dengan terus berupaya menumbuhkan siswa yang Kreatif dan Kompetitif, dengan harapan para siswa dapat menapaki jejak langkah para pemateri dalam berkarya” Ungkapnya.
Dalam buku QOBILTU Nikahaha tersebut ada tiga pemeran penting yaitu bayu, Mila dan Aisyah. Yang sama-sama berjuang menempuh pendidikan di kota malang. ini ada dua unsur yang penulis ambil, yang pertama motivasi yang kedua romantisme, keduanya saling menghubungkan satu sama lainnya, ketika berbicara masalah romantisme pasti disitu ada motivasi yang mana itu sebuah pendongkrak dalam dunia literasi.
Dalam motivasi tersebut seorang anak desa yang bernama Bayu yang mempunyai keinginan tinggi untuk melanjutkan sebuah pendidikan keluar kota. Yang bertepatan di kota malang, yang kedua romantisme yang mana dalam perjalanan nya menempuh masa kuliahnya ada dua orang yang Bayu rasakan cintanya, tapi dia memilih salah satunya, karena sesuai dengan komitmen di awal, bahwa Mila harus tetap bersanding sampai kepelaminan, sedangkan Aisyah wanita Mojokerto yang rupanya cantik dan menawan membuat Bayu jatuh cinta dalam pandangan pertama nya dalam bus antar kota Surabaya Malang.” Jelas Ahmad Kusairi PM Mahasiswa Unisma Malang tersebut.
Kusai PM terus memberikan motivasi kepada siswa supaya mengembangkan minat dan bakat menulisnya seperti kutipan di bawah ini.
“Bila mana kalian mau menulis maka membacalah, sama halnya dengan kita ingin mengendarai motor bila mana motornya tidak ada bensinya maka tidak bisa jalan, maka dari itu membaca dan menulis itu berkesinambungan.”
“Membacalah bila kau ingin mengenal dunia, dan menulis lah bila ingin di kenal dunia, yang kekal didunia ketika kita tiada, hanyalah tulisan berupa karya, jangan enggan untuk tidak berkarya karena karya sangat di butuhkan ketika hari esok.” Tegas penulis asal Desa Banyupelle, Palengaan, Pamekasan itu.
(Hmp/Sold/Nrman)