Harianmerdekapost.com, Lumajang.Jatim – Bantuan Makanan ,keperluan rumah dan alat rumah tangga yang di salurkan donatur untuk Korban Erupsi Semeru diduga dibuat Bancakan oknum pegawai BPBD Lumajang. Bermula dari informasi masyarakat bahwa ada kegiatan yang diduga ada perbuatan tak terpuji , yang di lakukan Oleh oknum pegawai BPBD dimana setiap pulang kerja dari gudang Bulog yang di sewa BPBD untuk simpan logistik . oknum pegawai diduga sering membawa barang bantuan Semeru . Aksi oknum di lakukan pada saat kondisi sudah sepi dan kegiatan selesai bahkan lebih dari satu orang yang membawa barang bantuan.
SB ( 50) warga sekitar yang tidak mau namanya di mediakan.mengungkapkan bahwa ada oknum pegawai BPBD sering bawa barang yang diduga bantuan erupsi dari dalam Bulog , hampir tiap hari apabila gudang buka dan ada pengangkutan barang ke pengungsi.
“Hampir tiap hari ada saja yang membawa bungkusan dari dalam Bulog, tidak tahu pegawai atau bukan , tapi ada yang pakai baju orange. Kegiatan tersebut biasanya pada saat gudangnya di buka dan Saat ada barang datang atau penyaluran ke pengungsi Semeru , “, Ujarnya.
Baca Juga : Beras Bantuan Semeru, Diduga ada “Penyelewengan” Warga Kecewa
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi. Saat di konfirmasi harian merdeka post .com terkait SOP ( standar operation prosedur) , pendistribusian logistik bantuan terdampak erupsi Semeru menjelaskan bahwa, untuk Mendapatkan bantuan apabila berupa permintaan barang bantuan harus mengetahui kepala desa dan Kecamatan setempat kecuali penyaluran yang sudah ter agenda oleh BPBD, petugas akan memberikan kepada titik titik pengungsian. Serta siapa pun selain warga terdampak semeru tidak berhak mendapatkan bantuan Erupsi semeru termasuk petugas itu sendiri.
“, Secara aturan harus mengetahui kepala desa dan kecamatan setempat, kecuali agenda BPBD mendistribusikan kepada titik titik pengungsian dan selain warga terdampak tidak bisa menerima bantuan, apalagi petugas “, ucapnya
Arsyad Subekti, ketua Lembaga Swadaya masyarakat AMPEL, saat investigasi langsung di lapangan tepatnya di sekitar Bulog Sumbersuko. Menyayangkan dengan kejadian yang di lihatnya secara langsung, merupakan sebuah tindakan Amoral, yang diduga di lakukan oleh oknum pegawai BPBD Lumajang. Siapapun yang mengambil bukan haknya adalah tindakan pidana apalagi barang yang di ambil dari gudang Bulog adalah bantuan khusus warga yang terdampak Erupsi Semeru 2021 dan 2022.
“, Sebuah tindakan amoral yang patut di tindak. Bantuan makanan dan perlengkapan rumah tangga yang seharusnya di berikan kepada warga terdampak erupsi Semeru diduga buat Bancakan pegawai BPBD. Kami berharap APH mengusut tuntas permasalahan ini dan di tindak sesuai hukum yang berlaku, serta semua bantuan yang berupa barang atau uang yang ada di baznas untuk segera di audit, apabila ada penyelewengan harus segera di tindak sesuai hukum yang berlaku . Warga terdampak lebih membutuhkan bantuan tersebut bukan malah di timbun lama dalam gudang, jangan sampai berlindung di dalam klausul ” barang kedaluwarsa di musnahkan “, meskipun itu sesuai aturan, kami mohon untuk klausul tersebut di pertimbangkan dan di tinjau kembali . Klausul Di musnahkan apakah sudah ada pendampingan dari APH. Ini permasalahan serius terkait kemanusiaan, jangan sampai berhenti di sini.”, Kesalnya
Lanjut, Arsyad. “, Kuat dugaan Kejadian ini sudah lama di lakukan. Karena mereka sangat santai menjalankan aksinya dan bukan satu orang saja yang membawa barang dari gudang. Dalam kondisi bencana, orang susah, menderita , malah petugas yang seharusnya mengayomi mengambil manfaat dari situ. Itu bisa berdampak pada hukuman pidana . Sekali lagi ini harus di tindak tegas tanpa ada toleransi . Dan tata kelola logistik harus di perbarui karena kami anggap sangat amburadul sekali “, tambahnya.(AN).
Dari dulu sudah di buat bancaan para OKNUM
Jadi RAKYAT KECIL sengsara malah tambah sengsara
Sudah bukan rahasia umum lagi dah, smenjak semeru erupsi pertama kali semua itu terjadi.
Bahkan juga ada salah satu oknum perangkat desa, dulu sebelum erupsi mengalami minus gaji.
Akan tetapi setelah erupsi dan ada barak pengungsi dalam hitungan bulan beli motor baru sampai dua unit,bahkan mobil serta buka usaha resto/rumah makan.
Padahal gaji seorang sekdes berapa?? Itupun sebelum terjadi erupsi semeru gajinya minus.