Atasi Kelangkaan Pupuk Pasca Musim Tanam, Anggota DPRD Sumenep Ajak Tingkatkan Pengawasan

Berita, Daerah643 Views

Harianmerdekapost.com – Sumenep, Madura, Jawa Timur – Kelangkaan pupuk bersubsidi dimasa musim tanam seringkali menjadi polemik dalam setiap tahunnya.

Masyarakat Sumenep yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sudah acap kali merasakan kegelisahan akibat polemik tahunan tersebut.

Banyak dari mereka yang merasa khawatir ketika permasalahan tersebut terjadi, selain dikarnakan melonjaknya harga pupuk, gagalnya pertanian yang tengah digarap juga kerap kali menjadi ancaman bagi mereka.

Menyikapi persoalan tersebut, Anggota DPRD Sumenep yang sekaligus sebagai Ketua DPC PDI-P Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur H. Zainal Arifin mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawasi keberadaan pupuk bersubsidi agar polemik tahunan itu tidak terjadi secara berkesinambungan.

“Polemik kelangkaan pupuk seakan akan menjadi suguhan yang diterima oleh petani dalam setiap tahunnya, sehingga petani kalaupun mendapatkan pupuk itu dengan harga yang sangat mahal, dan kalau tidak dapat mengakibatkan gagalnya pertanian,” kata H. Zainal saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPIMCAM) Rubaru yang terlaksana di pendopo Kecamatan Rubaru Kabupaten setempat. Kamis (09/11).

Dikatakan oleh H. Zainal, alokasi pupuk Urea di Kecamatan Rubaru sekitar 1.672 ton dan Ponska sekitar 1.546 ton dalam setiap tahunnya.

Akan tetapi, lanjut H. Zainal kenyataan di bawah tidak sampai 50 persen dari keseluruhan pupuk bersubsidi yang bisa dinikmati masyarakat Kecamatan Rubaru.

“Pada intinya bagaimana kebocoran pupuk ini bisa di atasi. Mengingat sudah Ada beberapa kejadian pupuk bersubsidi milik warga Kecamatan Rubaru hendak keluar dari wilayah dan di amankan oleh pihak yang berwajib,” ujarnya.

Maka dari itu, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk lebih inten berkolaborasi untuk memantau kebocoran pupuk bersubsidi tersebut dengan meningkatkan pengawasan baik dari pihak TNI – Polri, Korluh dan stakeholder yang lain

“Korluh secara intens memberikan sosialisasi dan berinovasi agar pupuk bersubsidi bisa diterima oleh petani secara merata sesuai dengan kebutuhan,” imbuhnya.

Senada dengan H. Zainal, Kordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Rubaru Asep juga mengajak kepada semua pihak untuk ikut serta dalam pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi.

Menurutnya, jika dari dulu tidak ada penjelasan atau pemberitahuan dari petugas pertanian berapa jatah pupuk bersubsidi di setiap kelompok Tani (Poktan), maka pihaknya berjanji untuk kedepan akan secara rutin menyampaikan kepada para kelompok berapa jatah yang di miliki atau sisa jatah dalam satu tahun ini.

“Saya pastikan jatah pupuk bersubsidi untuk semua Poktan di Kecamatan Rubaru aman dengan kapasitas fungsi pengawasan juga bergerak berirama,” pungkasnya. (*/Nri)